Baby Blues Syndrome pada Wanita Pasca Melahirkan, Bahayakah?

Hikmawan Firdaus | Aprilia Putri
Baby Blues Syndrome pada Wanita Pasca Melahirkan, Bahayakah?
Foto Seorang Ibu Yang Tertidur Bersama Bayi (Pexels.com/ @RDNE Stock Project)

Beban bagi seorang wanita yang baru saja melahirkan bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Setiap harinya, kewajiban untuk mengurus anak hingga membereskan rumah harus dilakukan. Belum lagi dihadapkan dengan masalah-masalah keluarga lainnya tentu gampang sekali memicu stres hingga depresi.

Pada umumnya, situasi semacam itu menyerang para wanita yang baru pertama kali menjadi ibu, dan istilah umumnya disebut Baby Blues. Namun, sungguh miris bahwa masyarakat di Indonesia belum terlalu awam dengan masalah yang kerap menimpa wanita pasca melahirkan tersebut.

Apa itu Baby Blues Syndrome?

Dilansir melalui Pregnancy Birth & Baby, secara singkat Baby Blues adalah kondisi perubahan mood yang dialami oleh seorang ibu pasca melahirkan dan umumnya terjadi di minggu-minggu pertama. Dalam kondisi ini, pada umumnya mereka merasa sering gampang emosional, stres, sering merasa was-was, dan beberapa hal lainnya. 

Menurut pendapat beberapa dokter, Baby Blues mungkin terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi  saat melahirkan dan setelah melahirkan. Pengalaman melahirkan misalnya, seberapa kerasnya tenaga yang dikerahkan pun turut andil menyebabkan Baby Blues terjadi pada ibu pasca melahirkan.

Apa gejala seseorang mengalami Baby Blues?

Pregnancy Birth & Baby telah merangkum secara singkat gejala-gejala yang mungkin dialami oleh si ibu yang baru saja melahirkan. Beberapa diantaranya, yakni:

  • Perubahan mood yang cukup ekstrim
  • Sering menangis 
  • Sering merasa cemas
  • Gampang keteteran dalam melakukan banyak hal sekaligus
  • Susah tidur atau sering tertidur

Terkadang kadar stres pada ibu perasaan frustasi merasa seluruhnya terasa berat untuk dilakukan. Apalagi saat suami pun tidak memberikan perhatian maupun dukungan emosional. Tak heran bahwa Baby Blues yang terjadi pada seorang wanita yang baru saja melahirkan dapat berlangsung cukup intens dan lama.

Bagaimana cara mengatasi Baby Blues?

Baby Blues Syndrome adalah fase dan pasti akan berlalu apabila ditangani dengan segera dan disertai dukungan orang-orang terdekat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani Sindrom Baby Blues, diantaranya:

  1. Menerima bantuan maupun dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, suami, dan teman
  2. Selalu pertahankan kesehatan dengan memperhatikan nutrisi makanan
  3. Tetap aktif dan mempertahankan adanya interaksi sosial
  4. Luangkan waktu untuk tidur cukup saat bayi telah tenang
  5. Terapkan stress management 
  6. Jangan membuat diri sendiri terlalu lelah akibat pekerjaan rumah

Namun, tidak menampik bahwa Baby Blues Syndrome dapat membahayakan ibu dan anak. Oleh sebab itu, apabila dirimu atau orang terdekatmu menunjukkan gejala-gejala yang telah dicantumkan, selalu berikan perhatian yang cukup. Jika fase tersebut berlangsung terlalu lama dan mulai menunjukkan gejala yang lebih ekstrim. Segera konsultasikan hal tersebut kepada dokter!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak