Ingin Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu yang Berkualitas? Simak Rahasianya!

Candra Kartiko | Anggia Khofifah P
Ingin Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu yang Berkualitas? Simak Rahasianya!
Ilustrasi Mahasiswa (freepik.com)

Sebutan mahasiswa kupu-kupu dan mahasiswa kura-kura menjadi hal yang tidak asing lagi di dunia perkuliahan. Bahkan bukan hanya itu saja, ada juga sebutan mahasiswa kuda-kuda, mahasiswa kunang-kunang, dan mahasiswa kue-kue. Semua sebutan tersebut adalah akronim yang mengacu pada aktivitas mahasiswa selama di kampus.

Mahasiswa kupu-kupu adalah singkatan dari kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mahasiswa tipe ini umumnya melakukan aktivitas seperti pergi ke kampus, mengikuti serangkaian mata kuliah, dan pulang jika sudah selesai. Dengan tidak melibatkan diri di kegiatan organisasi kampus, mahasiswa tipe ini cenderung memiliki lebih banyak waktu luang. Mereka bisa lebih fokus pada akademis dan mampu mengerjakan tugas-tugas kuliah dengan maksimal. Hal ini membuat mahasiswa kupu-kupu berpotensi lulus tepat waktu.

Berbeda dengan mahasiswa kupu-kupu, mahasiswa kura-kura adalah singkatan dari kuliah-rapat-kuliah-rapat. Mahasiswa tipe ini kerap disebut ‘si paling sibuk’ karena selain berkuliah, mereka juga disibukkan dengan berbagai kegiatan kepengurusan di kampus (seperti BEM, UKM, HMJ, dan organisasi lainnya). Rapat seperti sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Mengikuti kegiatan organisasi dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan rasa percaya diri karena mereka akan berinteraksi dengan banyak orang.

Dari fenomena ini muncul persepsi bahwa mahasiswa kura-kura lebih baik daripada mahasiswa kupu-kupu karena mereka banyak berkontribusi terhadap kampus dan juga masyarakat luas, dan berdampak juga pada keberhasilan karier mahasiswa di masa depan.

Tapi, apakah benar mahasiswa kupu-kupu tidak bisa sukses di masa depan seperti mahasiswa kura-kura? Eits, tentu saja tidak! Ada banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa kupu-kupu di sela-sela waktu luangnya agar tak kalah berkualitas dengan mahasiswa kura-kura. Apa saja? Yuk, simak rahasianya!

BACA JUGA: 6 Hal yang Dilakukan saat Menyusun Skripsi, Mahasiswa Akhir Wajib Simak!

1. Perluas Relasi dengan Ikut Internship (Magang)

Ilustrasi Internship atau Magang (freepik.com)
Ilustrasi Internship atau Magang (freepik.com)

Magang bisa menjadi tempat bagi kalian para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus membangun networking dalam lingkup profesional. Magang juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pekerjaan, sehingga bisa membantu kalian dalam membuat keputusan karier selanjutnya.

Ada banyak keterampilan yang akan kalian dapatkan selama mengikuti magang seperti komunikasi, problem solving, leadership, kerja tim, serta penguasaan Ms. Office dan Google Workspace karena hampir semua perusahaan menggunakan tools ini untuk mendukung pekerjaan.

2. Tambah Cuan dengan Kerja Part Time

Ilustrasi Kerja Part-Time (freepik.com)
Ilustrasi Kerja Part-Time (freepik.com)

Kuliah itu tidak murah. Terus-terusan meminta orang tua juga rasanya tidak enak. Jangan khawatir! Bekerja paruh waktu bisa menjadi solusi untuk kalian para mahasiswa dalam menambah uang saku dan mengurangi beban finansial orang tua.

Bekerja paruh waktu dapat meningkatkan keterampilan manajemen waktu karena kalian dituntut untuk bisa membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Dapat cuan memang menyenangkan, tapi kalian harus tetap mengutamakan pendidikan, ya!

3. Aktif di Kegiatan atau Komunitas Luar Kampus

Ilustrasi Kegiatan atau Komunitas di Luar Kampus (freepik.com)
Ilustrasi Kegiatan atau Komunitas di Luar Kampus (freepik.com)

Bisa jadi mahasiswa yang tidak ikut kegiatan di kampus karena memang tidak ada kegiatan yang diminati atau tidak sesuai dengan passion mereka, sehingga tidak ada salahnya untuk mengikuti kegiatan atau komunitas di luar kampus.

Mengikuti kegiatan di luar kampus juga tak kalah bermanfaat dengan kegiatan di dalam kampus, loh. Bahkan beberapa kegiatan di luar kampus memberikan pemahaman tentang isu-isu dunia nyata yang mungkin tidak ditemui di dalam kampus.

4. Tingkatkan Kreativitas dengan Ikut Kompetisi

Ilustrasi Kompetisi (freepik.com)
Ilustrasi Kompetisi (freepik.com)

Kompetisi seringkali mengharuskan mahasiswa menggali kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang menarik, informatif dan solutif. Tak sedikit pula beberapa kompetisi melibatkan kerja sama tim sehingga mahasiswa bisa belajar untuk berkolaborasi dan menghargai kontribusi setiap individu dalam tim.

Jika kalian meraih prestasi dalam kompetisi yang diikuti, prestasi tersebut dapat diakui oleh kampus. Dengan begitu, kalian sudah memberikan kontribusi positif pada kampus tanpa harus ikut rapat sana-sini dengan memenangkan kompetisi.

BACA JUGA: 4 Tips Ampuh Mengelola Stres dalam Menghadapi Masa Quarter Life Crisis

5. Daftar Kursus atau Pelatihan

Ilustrasi Kursus atau Pelatihan (freepik.com)
Ilustrasi Kursus atau Pelatihan (freepik.com)

Merangkum dari Direktorat Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kursus atau pelatihan memberikan bekal hard skill dan soft skill, sehingga kalian para mahasiswa dapat lebih percaya diri saat bersaing di dunia kerja.

Peningkatan keterampilan melalui kursus atau pelatihan dapat membuka peluang karier yang lebih baik dan membantu kalian mendapatkan posisi pekerjaan yang diinginkan. Tak sedikit kursus atau pelatihan yang memberikan portofolio, yang dapat menjadi nilai plus saat melamar pekerjaan.

6. Buka Usaha Sendiri? Go Ahead!

Ilustrasi Freelancer (freepik.com)
Ilustrasi Freelancer (freepik.com)

Untuk kalian para mahasiswa yang tertarik dengan kewirausahaan, kalian bisa menggunakan waktu luang dengan freelancing atau memulai usaha kecil. Mengutip dari Kompas.com, menjadi freelancer memiliki fleksibilitas dalam mengatur jadwal dan waktu kerja sendiri, asalkan pekerjaan kalian dapat selesai tepat waktu.

Pengalaman ini bisa membantu membangun portofolio apabila kalian ingin melamar di pekerjaan penuh waktu karena portofolio menjadi tempat untuk kalian memamerkan keterampilan, pencapaian, dan karya terbaik selama menjadi freelancer.

Menjadi mahasiswa kupu-kupu atau mahasiswa kura-kura adalah pilihan masing-masing. Menjadi mahasiswa kupu-kupu pun tidak selalu buruk, jika kalian bisa memanfaatkan waktu luang untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas pemahaman.

Dengan begitu, kalian bisa menjadi mahasiswa yang tak kalah berkualitas dengan mahasiswa kura-kura, atau bahkan lebih! Mengingat tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berkuliah, maka manfaatkan empat tahun kalian dengan sebaik mungkin, ya. Cheers!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak