Kenali 2 Jenis Social Comparison, Jangan Terlalu Berlebihan!

Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
Kenali 2 Jenis Social Comparison, Jangan Terlalu Berlebihan!
Ilustrasi jangan membandingkan diri dengan orang lain (pexels)

Pernah mendengar istilah social comparison? Berdasarkan Festinger (1954), social comparison merupakan proses membandingkan diri sendiri dengan orang lain di lingkungan sosialnya secara kemampuan, pendapat, atau berbagai sifat lainnya.

Ada dua jenis social comparison yang biasanya dilakukan oleh seorang individu, yaitu upward social comparison dan downward social comparison.

BACA JUGA: 6 Kebiasaan Penting untuk Evaluasi Diri, Sudah Coba Dilakukan?

Jenis Social Comparison

1. Upward social comparison

Upward social comparison adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap lebih baik dibanding dirinya. Tujuannya adalah untuk mencari motivasi atau inspirasi dari orang lain agar mendorong dirinya.

2. Downward social comparison

Sedangkan, downward social comparison adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap tidak lebih baik daripada dirinya. Individu yang melakukan perbandingan diri ini biasanya mencoba untuk mencari pembelaan atau alasan bahwa dirinya cukup lebih baik daripada orang lain.

Lantas, mengapa kita sering kali membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Dikutip dari unggahan akun instagram @studiodjiwa, setiap individu memiliki keinginan untuk mengevaluasi dirinya sendiri, sehingga salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

BACA JUGA: Sering Merasa Lesu? Mungkin 6 Kebiasaan Ini yang Menjadi Penyebabnya

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, baik atau buruk?

Namun, apakah membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu buruk atau justru baik? Membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu memang baik, karena dapat memberikan kita perasaan termotivasi. 

Akan tetapi, kita tetap harus berhati-hati karena jika kita melakukan perbandingan lebih dari batas wajar, kita justru akan merasa inferior dibandingkan orang lain. Padahal, belum tentu semua yang kita bandingkan benar dan sebanding posisinya.

Ungkapan uang menyatakan bahwa ‘rumput tetangga terlihat lebih hijau’ pasti seringkali kita dengar, tetapi kita harus selalu ingat untuk merasa ‘cukup’. Rasa cukup ini sangat penting agar kita selalu ingat cara bersyukur dan tidak terus menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain memang tidak dilarang, selama kita bisa mengontrolnya dengan baik dan tidak berlebihan. Namun, alangkah lebih baiknya jika kita justru membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita di masa lalu.

Hal ini dapat membantu kita untuk lebih fokus dan mengetahui sudah sejauh mana diri kita berkembang jika dibandingkan dengan kita yang ada di masa lalu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak