3 Tahap Menjelaskan Tentang Disabilitas ke Anak, Harus Jujur dan Lugas!

Candra Kartiko | Dea Pristotia
3 Tahap Menjelaskan Tentang Disabilitas ke Anak, Harus Jujur dan Lugas!
Ilustrasi orang yang menggunakan kursi roda [Pexels/cottonbro studio]

Anak-anak memiliki perasaan ingin tahu yang besar. Sering kali mereka bertanya tentang hal-hal baru atau seseuatu yang belum pernah mereka lihat. Bahkan tidak jarang juga anak akan bertanya tentang suatu hal dan terus mengejar sampai ia paham. 

Namun bagaimana ketika anak bertemu dengan seseorang yang disabilitas? Bagaimana menjelaskannya agar anak bisa paham tanpa harus menyakiti perasaan orang lain? Melansir dari Parentalk.id,  Rabu (18/10/2023) bahwa terdapat 3 tahap yang perlu diterapkan untuk menjelaskan tentang disabilitas pada anak. Berikut adalah 3 tahap tersebut. 

BACA JUGA: 4 Manfaat Mengajarkan Social Skill pada Anak, Orang Tua Harus Tahu!

1. Hargai Rasa Ingin Tahu Anak

Anak yang banyak bertanya bukan berarti ia tidak pintar, namun justru karena ia ingin pintar maka banyak hal yang ingin diketahuinya. Saat anak bertanya tentang disabilitas orang tua bisa menggali informasi lebih dalam dulu yang diketahui anak. Seperti ia tahu dari mana, apakah mendengarnya dari seseorang atau melihatnya langsung? Pada tahap ini jelaskan tentang keberagaman manusia. Bahwa mungkin saja kita terlahir berbeda-beda. 

2. Jujur dan Lugas

Berikan langsung jawaban kepada anak tanpa perlu menundanya. Misal anak bertanya tentang seseorang yang tidak bisa berjalan. Maka katakan bahwa mungkin saja seseorang tersebut sakit atau mengalami kecelakaan sehingga kakinya menjadi seperti itu. Jawaban yang mengada-ada justru akan membuat anak tidak tahu apa yang mungkin sebenarnya terjadi. Apalagi jawaban bohong, tentunya justru dapat menakut-nakuti anak. 

BACA JUGA: Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya

3. Jaga Penjelasan agar Tetap Positif

Anak akan menyerap apapun seperti spons. Maka pastikan orang tua menggunakan bahasa yang positif. Biasakan untuk tetap menggunakan kata disabilitas untuk merujuk pada orang-orang berkebutuhan khusus. Bukan cacat atau keterbelakangan.

Katakan juga pada anak bahwa memang terkadang seseorang lahir dengan kekurangan namun juga akan diberi kelebihan pada hal lain. Ini akan membantu anak berpikir positif dan menerima kehidupan yang beragam ini. Selain itu hal ini dapat membuat anak bersyukur dengan apa yang dimiliknya saat ini.

Memang membantu anak untuk memahami kehidupan adalah tugas orang tua. Jangan lelah untuk terus mendukung anak ya! 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak