Drama Korea Doctor Slump baru-baru ini menayangkan penayangan perdananya yang sangat dinantikan pada 27 Januari 2024 dan para penggemar drama Korea langsung menyukainya!
Park Hyung Sik dan Park Shin Hye reuni kembali sebagai pemeran utama Doctor Slump. Bekerja sama sebelumnya di drama Korea The Heirs, keduanya menunjukkan bahwa mereka mempertahankan beberapa sinergi sebelumnya dan menggambarkan karakter mereka dengan sempurna.
Park Hyung Sik dan Park Shin Hye saat ini sedang syuting berbagai program variety show, konten YouTube, dan berpartisipasi dalam pemotretan untuk mempromosikan Doctor Slump. Keduanya baru-baru ini berkolaborasi dengan ELLE Korea untuk pemotretan pasangan.
Bersama majalah fashion tersebut, mereka juga melakukan syuting untuk beberapa konten video di mana mereka menjawab berbagai pertanyaan dari penggemar. Seorang penggemar meminta saran kepada aktor dan aktris tersebut tentang burnout saat bekerja.
Burnout (kelelahan) sendiri adalah sindrom dengan ciri-ciri kelelahan kronis, sinisme, dan prestasi diri yang kurang berdasarkan pendapat Bakker dan Costa. WHO (World Health Organization) menyatakan burnout adalah stres kerja kronis yang belum berhasil dikelola.
Menyadur dari Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif, burnout terjadi bisa karena kurangnya motivasi, lingkungan kerja yang kurang mendukung, hubungan kurang baik dengan rekan kerja, pekerjaan yang monoton, atau tuntutan yang diberikan atasan.
Lihat beberapa cara mengatasi burnout saat bekerja yang diberikan Park Hyung Sik dan Park Shin Hye di bawah ini seperti dilansir dari Kpopmap!
1. Menghadapi burnout secara langsung dan menyelesaikan pekerjaan
Sebelum memberikan jawabannya, Park Hyung Sik mengatakan bahwa saat bekerja, dia hanya mengertakkan gigi dan mengerjakannya. Ada kalanya dia kesulitan mengucapkan naskah, tetapi untuk menyelesaikan proyek tersebut, dia mengerahkan energi yang diperlukan dan menyelesaikannya.
Meskipun di satu sisi hal ini dapat menambah burnout, ini juga merupakan cara untuk menghadapi stres secara langsung alih-alih membiarkannya di kemudian hari. Jika stres dibiarkan, maka seseorang akan mengalami burnout.
Leatz dan Stolar menyatakan stres dengan intensitas yang cukup tinggi dalam jangka waktu yang lama, ditandai dengan kelelahan fisik, kelelahan mental, dan kelelahan spiritual, akan membuat seseorang mengalami gejala burnout.
2. Meluangkan waktu untuk beristirahat
Park Hyung Sik melanjutkan bahwa dia secara sadar membuat keputusan untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Menurutnya, saat dihadapkan dengan burnout, biasanya tidak ada gunanya terus bekerja karena kualitas pekerjaan akan menurun secara alami.
Selain itu, menyadur dari Jurnal Penelitian Perawat Profesional, bekerja secara berlebihan tanpa disertai dengan istirahat dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar dapat mengalami burnout.
Ketika dirinya sedang beristirahat, Park Hyung Sik juga berbicara tentang membuat rencana, apa yang harus dia lakukan agar bisa maju. Memikirkan langkah selanjutnya sangat diperlukan ketika menghadapi burnout. Mengetahui langkah apa yang harus diambil, berapapun ukurannya, penting untuk mengatasi rintangan apapun.
3. Hadapi dengan pikiran “Aku akan bangkit lagi!”
Park Shin Hye juga memberikan cara yang masuk akal untuk tidak membiarkan burnout menguasai hidupmu sepenuhnya. Dia menegaskan bahwa tidak bijaksana membiarkan burnout berlarut-larut lebih lama dari yang seharusnya, tetapi kita harus menghadapinya dengan pola pikir bahwa "Saya akan bangkit lagi!"
Hal ini dikarenakan burnout sering kali membuat kita tidak bergerak, pada akhirnya kita tetap berada di tempat. Namun, dengan pola pikir yang benar dan keinginan untuk bangkit kembali, kita dapat kembali bergerak menuju masa depan yang penuh kebahagiaan.
Sudahkah kamu mencoba salah satu cara mengatasi burnout kerja seperti yang dijelaskan oleh Park Hyung Sik dan Park Shin Hye?