Frasa ‘terima kasih’ merupakan salah satu kata-kata ajaib yang sering kita temui sehari-hari. Frasa ini mengandung arti mengucapkan syukur atas banyak hal.
Pun dalam bahasa Jawa, frasa terima kasih juga termasuk frasa ajaib yang mampu mengubah situasi dan kondisi. Namun, ada beberapa versi frasa ‘terima kasih’ yaitu matur nuwun, matur suwun, suwun, dan matur nembah nuwun.
Menurut laman Unesa, nuwun berarti mratelake pakurmatan atau menunjukkan penghormatan. Hal ini selaras pada frasa matur nuwun yang menunjukkan sikap hormat, berterima kasih, dan bersyukur.
Lantas, apakah matur suwun artinya tabu dan keliru?
Begini, dalam bahasa Jawa ada beberapa tingkatan bahasa, yaitu ngoko dan krama dengan tingkatan lugu atau biasa dan halus.
Yang pertama, suwun artinya meminta. Namun, dalam kasus ini suwun bisa berarti ‘terima kasih’ dalam versi lugu dan sering dipakai oleh sebaya atau orang yang sudah akrab. Eit, tetapi kalau pengucapannya terkesan judes, maka tandanya seseorang itu sedang marah tapi masih menghormatimu, huhu.
Yang kedua, matur suwun berarti ‘terima kasih’ dalam kedua versi yakni lugu dan sopan. Namun, karena frasa suwun yang bisa bermakna meminta tadi, matur suwun jadi dianggap kurang sopan, walau sebetulnya lumayan sopan. Meski begitu, funfact-nya frasa ini biasanya terdapat pada dialek Jawa Timuran.
Yang ketiga, matur nuwun berarti ‘terima kasih’ dalam kedua versi, tetapi dianggap lebih baik karena menunjukkan penghormatan. Yah, memang kalau memakai frasa ini seolah kita sungguh menunjukkan ketulusan dan kesopanan lho. Makanya, frasa ini lebih sering dipakai karena perasaan nyaman yang mengiringinya, asek!
Yang keempat, matur nembah nuwun merupakan another level sekaligus kasta tertinggi dari ‘terima kasih’ dalam bahasa Jawa. Frasa ini termasuk dalam tingkatan bahasa paling halus yaitu krama inggil dan digunakan untuk menunjukkan penghormatan tinggi. Frasa ini digunakan kepada orang yang lebih tua atau pemilik jabatan tinggi. Semisal saja kita mengucapkan terima kasih pada seorang raja, yakali kita pakai suwun, bisa ditempeleng prajuritnya, haha. Oleh sebab itu, meski frasa ini agak jarang digunakan sehari-hari, tetapi efek dan esensinya tidak berubah.
So, itulah tadi beberapa frasa 'terima kasih' dalam bahasa Jawa. Kalau kamu, pakai frasa yang mana?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS