Menjelang akhir pekan keempat belas MotoGP 2025 yang akan dilaksanakan di Hungaria, suasana kali ini terasa berbeda dari seri-seri sebelumnya. Pasalnya, balapan kali ini akan berlangsung di Sirkuit Balaton Park, lintasan yang benar-benar baru bagi hampir semua pembalap.
Karena tidak ada catatan historis maupun data dari tahun sebelumnya, setiap tim dipaksa untuk bekerja ekstra keras demi menemukan setelan terbaik sejak sesi latihan pertama. Hal ini menjadikan GP Hungaria salah satu seri paling menarik musim ini, ketidakpastian bisa membuka peluang bagi siapa pun untuk menang.
Awalnya, Marc Marquez dijagokan untuk menang karena karakter sirkuit yang berlawanan dengan arah jarum jam, yang notabene menjadi favoritnya.
Secara keseluruhan, tidak ada pembalap yang memiliki pengalaman mengendarai motor MotoGP di Balaton Park. Satu-satunya pengecualian adalah test rider KTM, Pol Espargaro, pembalap asal Spanyol itu mendapat kesempatan untuk menggantikan Maverick Vinales yang sedang cedera di GP Hungaria.
Pada bulan Juni lalu, Espargaro sudah menjajal lintasan ini dengan motor prototipe MotoGP, sehingga setidaknya ia memiliki gambaran mengenai karakter lintasan satu ini.
Kendati begitu, apa yang dia ketahui tentang sirkuit ini tidak serta-merta membuat dia diunggulkan, karena hasil dalam balapan tetap bergantung pada banyak hal, seperti kondisi lintasan, cuaca, dan strategi masing-masing tim.
Namun, hal yang berbeda justru dirasakan oleh pembalap Aprilia, Jorge Martin. Baginya, ketidakpastian ini justru membawa sisi positif. Martin menilai bahwa situasi tanpa data membuat semua orang berada dalam posisi setara sejak awal.
Alih-alih merasa terbebani, ia melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk mengekspresikan gaya balapnya tanpa harus membandingkan catatan dengan seri-seri terdahulu. Baginya, pengalaman baru ini membebaskan, karena ia tidak perlu memikirkan referensi dari musim lalu atau menyesuaikan diri dengan ekspektasi tertentu.
"Saya pernah mengendarai motor lain di masa lalu dan saya punya banyak referensi, mulai dari titik pengereman hingga cara memasuki tikungan, cara keluar. Ketika saya tiba di trek yang sama tahun berikutnya, saya mencoba melakukan hal yang sama, tetapi tidak berhasil. Di sini, tanpa referensi apa pun, saya bisa langsung berkendara, tanpa memikirkan apa pun, dan saya bisa melatih feeling saya tanpa perlu mengganti motor," ujar Jorge Martin, dilansir dari laman Crash.
Ketika ditanya soal target di Hungaria, Martin memilih untuk memasang targer yang berlebihan. Dia menekankan bahwa fokus utamanya bukan pada hasil akhir, melainkan pada proses adaptasi. Finis di posisi berapa pun baginya adalah yang terbaik.
Prioritasnya lebih kepada proses adaptasi dengan motor, dia ingin menyesuaikan diri secepat mungkin, lalu melihat bagaimana kecepatan bisa ditingkatkan dari awal hingga akhir.
"Saya tidak punya ekspektasi apa pun soal hasil. Apa pun hasilnya nanti, pasti bagus. Saya punya ekspektasi terhadap pekerjaan saya, menemukan batasan saya dengan sepeda, menemukan apa yang saya butuhkan untuk menjadi lebih cepat, dan itulah satu-satunya target," tambahnya.
Dalam kondisi seperti ini, kolaborasi antara pembalap dan tim sangat menentukan. Siapa yang mampu beradaptasi lebih cepat, dialah yang berpotensi keluar sebagai pemenang.
Balapan di Balaton Park nantinya bukan hanya soal kecepatan semata, melainkan juga tentang kemampuan beradaptasi, ketepatan strategi, dan bijak dalam menentukan pilihan.
Jorge Martin mungkin tidak mematok podium sebagai target utamanya akhir pekan ini, tetapi dengan caranya yang tenang dan fokus, ia mungkin bisa menjadi salah satu kuda hitam yang berbahaya di Hungaria.