Presiden Joko Widodo baru saja melantik para menteri dan wakil menteri di kabinet Indonesia maju. Diawal pelantikan menteri, presiden menekankan agar para menteri yang diangkat dapat bekerja keras dan berhasil dalam pencapaian target yang menjadi visi misi presiden.
Beliau mengatakan, bahwa semua kementerian tinggal menerjemahkan visi misi sesuai dengan departemennya masing-masing.
Kalau kita amati pidato pelantikan presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu, visi misi akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), keberlanjutan pembangunan infrastruktur, penyelarasan peraturan perundang-undangan, penyederhanaan birokrasi dan penataan eselonisasi serta transformasi ekonomi untuk mewujudkan keadilan sosial.
Sumber daya manusia tentu menjadi salah satu faktor penting yang harus dibenahi, terutama kinerja para aparatur sipil negara. Bukan rahasia lagi banyak aparatur sipil negara yang melakukan tindakan tindakan yang tidak terpuji dan pelayanan terhadap masyarakat yang masih kurang maksimal.
Tjahjo Kumolo yang resmi menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) periode 2019-2024 dalam Kabinet Indonesia Maju diharapkan mampu memperbaiki kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di seluruh Indonesia.
Salah satu kasus yang baru baru ini santer kita dengar adalah banyaknya aparatur sipil negara yang tersandung kasus hukum terkait unggahan mereka di media sosial, mulai dari hujatan terhadap pemerintah hingga nyinyir terhadap presiden dan pejabat tinggi negara.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) periode sebelumnya, Syafruddin mengatakan bahwa ASN boleh memberikan masukan, tetapi tidak di ruang publik.
"UU-nya begitu. Di role-nya saja. Bukan bagian kritik. Memberikan masukan, saran yang progresif, oke-oke saja. Tapi bukan di ruang publik," ujar Syafruddin saat menanggapi kasus ASN yang ditangkap akibat unggahan terkait penusukan Menko Polhukam Wiranto, seperti dikutip detik.com
Tentu di periode menteri yang baru ini, masyarakat menaruh harapan yang besar terhadap kinerja para aparatur sipil negara sebagai salah satu ujung tombak pelayanan publik di negeri ini.
Samuel Marpaung, Ketua DPC PSI Medan Baru berharap bahwa tidak hanya ujaran kebencian, namun tindakan intoleransi yang dilakukan oleh oknum aparatur sipil negara juga bisa ditindak tegas sesuai dengan undang undang yang berlaku.
Hal ini dikatakan oleh Sammy merujuk kepada sebuah kasus yang terjadi di kotanya, dimana oknum PNS melakukan penggembokan dan perusakan terhadap salah satu gereja di kota Medan.
Akibat tindakan ini jemaat Gereja Indonesia Kegerakan (GIK) sudah lebih dari 2 tahun tidak bisa beribah di gedung gereja tersebut
“Sebentar lagi kita sudah memasuki perayaan Natal & Tahun baru, sementara ini sudah hampir mencapai 3 tahun jemaat tidak bisa beribadah seperti semula, saya sampai bertanya dimanakah rasa kemanusiaan dan hati nurani oknum pns tersebut ?” ujarnya
Menurutnya, menuju Indonesia maju kekuatan moral adalah benteng utama kita dalam merawat kebhinekaan negeri ini.
“ASN yang nyinyir saja dapat diberi sanksi tegas sesuai undang undang yang berlaku, apalagi ASN yang menggembok dan melakukan perusakan tembok gereja ? saya mengajak bro dan sis untuk mengawal penegakan hukum terhadap tindakan ASN tersebut yang dapat mengancam dan memecah belah bangsa, mari jaga rumah kita, Indonesia.” ucap pria yang akrab disapa Sammy ini.
“ASN yang melakukan penggembokan dan perusakan tembok Gereja dapat kita katakan penghianat konstitusi negara ini yang tidak menghormati UUD 1945 sebagaimana yang telah diatur” tandasnya
Menteri memang tidak dibenarkan memiliki visi misi sendiri dalam menjalankan tugasnya karena tugasnya adalah membantu kepala negara. Jadi kalau presiden saja memprioritaskan pembenahan dan pembangunan Sumber Daya Manusia, tentu kita bisa berharap bahwa menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) yang baru bisa membenahi SDM dilingkungan aparatur sipil negara.
Setiap kali pemilihan anggota kabinet diumumkan akan selalu muncul beragam tanggapan dari publik, ada yang setuju, ada yang tidak, ada yang suka, ada yang kecewa, dan aneka respons lain. Namun yang pasti masyarakat akan menantikan hasil kerja mereka.