Ketegangan antara negara Amerika Serikat dan Iran sedang meningkat setelah tokoh militer Iran Mayjen Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan udara militer AS di Baghdad, Irak 3 januari 2020, ketegangan geopolitik itu mengguncang ekonomi global, harga minyak brent naik 3,6 persen ke level 68,6 dolar Amerika per barel.
Harga minyak acuan global Brent di London sempat melonjak menghampiri level 72 dolar Amerika per barel kenaikan ini yang tertinggi sejak September 2019 setelah Iran menembakkan roket ke dua fasilitas militer AS di Irak Rabu pagi. Serangan itu dilancarkan sebagai pembalasan atas tewasnya Soleimani.
Tensi antara AS dan Iran telah berkobar sejak AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya pada tahun lalu. Indonesia perlu mewaspadai dampak ekonomi akibat gejolak geopolitik ini karena Indonesia masih bergantung pada impor minyak dan gas, walau pemerintah baru saja menurunkan harga BBM non-subsidi di awal 2020.
Namun, epertinya lonjakan harga minyak dunia tidak bertahan lama. Di tengah tanda-tanda mengendurnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat yang ditandai dengan statemen Donald Trump yang menyatakan bahwa dirinya tidak merespon serangan balik Iran tersebut dan cenderung ingin berdamai dengan Iran. Pada akhirnya Harga minyak mentah terpantau turun tajam pada akhir perdagangan Rabu 8 Januari 2020.
Menurut Bhima Yudhistira menyatakan bahwa pentingnya mitigasi bagaimana kepercayaan diri dari daya beli masyarakat dalam negeri, kemudian ia juga menyinggung tentang perubahan APBN apabila terjadi hal mendesak dan harus segera dilakukan, karena apabila dalam APBN 2020 harga Indonesia Crude Price (ICP) terlalu jauh selisihnya, nanti pada ujungnya pasti ada pembengkakan alokasi subsidi, baik BBM, listrik, maupun gas elpiji 3kg.
Pemerintah juga telah mengantisipasi imbas fluktuatif minyak dunia, yang pertama adalah dengan menerapkan Program B30, dengan adanya B30. Presiden Joko Widodo telah meresmikan program Biodiesel 30 persen di SPBU MT Haryono sebagai bentuk optimalisasi produk minyak sawit Indonesia. Jokowi dalam sambutannya menyebutkan dirinya akan terus memantau program B30 yang akan diteruskan ke B40 pada 2021 dan awal 2022 untuk B50.
Selain itu Jokowi menyebutkan alasannya didukungnya program Biodiesel ini, yaitu untuk mencari sumber energi baru terbarukan dan untuk melepaskan diri pada energi fosil dan yang paling utama adalah untuk mengurangi ketergantungan impor minyak (solar) dari luar negeri serta menciptakan permintaan CPO domestik yang akan berdampak pada semua unsur usaha terkait sawit.
Yang kedua, menteri ESDM menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah mulai melakukan tender langsung bukan melalui trader, trader langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak tanpa melalui perantara, dengan demikian akan didapatkan harga jelas lebih murah 5-6 dolar.
"Kita sudah mulai melakukan tender, bukan melalui trader tapi langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak supaya kita bisa cut margin yang tidak perlu. Salah satunya kemarin kita juga tender dengan Amerika Serikat," Erick Thohir menegaskan.
Setidaknya dengan dua program pemerintah di atas, Indonesia dapat mengatasi dampak buruk akibat konflik yang sedang terjadi saat ini antara Amerika serikat dengan Iran, dampak buruk dalam ekonomi global salah satunya adalah kenaikan harga impor minyak mentah.