Mahasiswa UMM Ikuti Sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker

Tri Apriyani | adelia septiani restanti tania
Mahasiswa UMM Ikuti Sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker
Ilustrasi disabilitas laring. (Shutterstock)

Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 56 mengikuti kegiatan sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker. Sosialisasi ini diadakan bersama Tim Pengawas Protokol Covid-19 Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sosialisasi ini diadakan di SDN 03 Mulyoarjo (06/08).

Kegiatan sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker yang diadakan pada delapan Agustus tersebut juga merupakan hari launching program serentak di wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain dihadiri oleh Tim Pengawas Covid-19, sosialisasi ini juga dihadiri beberapa warga Mulyoarjo, serta jajaran perangkat desa. Tak hanya sebagai hari launching program Jatim Bermasker, sosialisasi ini juga sekaligus membagi masker secara cuma-cuma kepada warga dan jajaran yang hadir.

Adanya program Gerakan Jatim Bermasker ini berangkat dari keberadaan pandemi Covid-19. Sehingga, tujuan gerakan serentak ini sebagai tombak utama guna memutuskan rantai Covid-19.

Dijelaskan oleh Hariono, Tim Pengawas Covid-19 Kecamatan Lawang berharap masyarakat dapat membantu program, serta gerakan yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga bersama-sama dapat menghasilkan masa depan yang lebih baik.

“Gerakan yang kita lakukan sudah sampai sini, mulai dari PSBB, PSBL, dan check point di titik Bakpao Telo. Sehingga, kita harus bersama-sama pula memutus rantai corona,” tuturnya.

Dewi Arif Hidayati, mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN PMM UMM menyatakan senang dapat bergabung dengan kegiatan yang ada di desa. Menurutnya, kegiatan kerja nyata membantu mahasiswa berpikir cerdas dan beradaptasi.

Ia juga menuturkan dalam kegiatan sosialisasi ini, tim KKNnya membantu perangkat desa serta masyarakat terkait dengan kegiatan yang hendak dilakukan.

“Tentunya saya merasa mendapat pengalaman berharga dapat terjun langsung bersama masyarakat, juga pemerintah, dan perangkat desa,” ujar Dewi, mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak