Pep Guardiola lagi-lagi gagal membawa tim asuhanya untuk memenangkan Liga Champions. Terbaru, Manchester City baru saja menelan kekalahan dari Lyon dengan skor 1-3. Kekalahan ini membuat langkah Man. City terhenti di babak Perempat Final.
Guardiola mungkin bisa menjadi sorotan atas kegagalan meloloskan Man. City. Pasalnya Guardiola gagal mengangkat derajat Man. City dipentas Eropa. Guardiola belum pernah sekalipun membawa Man. City untuk lolos ke babak Final Liga Champions untuk pertama kalinya.
Guardiola seolah kehilangan magisnya sejak meninggalkan Barcelona. Sejak saat itu, Guardiola belum pernah lagi mengangkat piala Liga Champions baik bersama Bayern Munchen maupun Manchester City. Padahal Guardiola boleh saja menjadi salah satu pelatih tersukses di pentas Eropa. Ini tak terlepas dari koleksi piala bergengsi yang diraihnya dalam kurun waktu singkat.
- Bersama Barcelona, Guardiola Sanggup Menyabet 2 Piala Liga Champions
Guardiola mulai melatih klub profesional bersama Barcelona. Karir perdananya ini dimulai pada tahun 2008-2009. Di musim pertamanya, Guardiola sanggup meraih treeble sekaligus, yaitu La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Tahun 2009 boleh saja menjadi puncak kejayaan Guardiola bersama Barcelona. Pasalnya, Barcelona sanggup menambah koleksi piala lagi yaitu, Piala Super UEFA, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antar Klub. Atas koleksi inilah, Barcelona mendapatakan julukan “Sixtuple.”
Guardiola kembali meraih piala mayor, Liga Champions, dua musim berselang. Di Partai Final, Barcelona sanggup mengatasi perlawanan Man. United dengan skor 3-1. Dua piala mayor Liga Champions dalam kurun waktu empat tahun menegaskan kesuksesan Guardiola bersama Barcelona.
Prestasi Pep bersama Barcelona di Liga Champions:
- 2009: Juara, Bersama Barcelona (Menang 2-0 atas Man. United)
- 2010: Semifinalis, Kalah agregat 3-2 dari Inter (kalah 3-1 tandang dan menang 1-0 kandang)
- 2011: Juara, Bersama Barcelona (Menang 3-1 atas Man. United)
- 2012: Semifinalis, Kalah agregat 3-2 dari Chelsea (kalah 1-0 tandang dan imbang 2-2 kandang)
- Spesialis Semifinal Bersama Bayern Munchen
Sukses bersama Barcelona membuat Bayern tertarik untuk memakai jasanya. Pasalnya pelatih terdahulunya, Jupp Heynckes memutuskan untuk pensiun.
Bersama Bayern, Guardiola sanggup mempersembahkan piala bundesliga selama tiga musim berturut-turut (2014, 2015, dan 2016). Bayern juga sanggup menjuarai DFB Pokal 2014, UEFA Super Cup 2013 dan FIFA World Cup 2013.
Kesukesan Guardiola di berbagai kompetisi domestik nyatanya tidak tertular di pentas Liga Champions. Sejak kedatangan Guardiola, Bayern belum pernah menjejakan kakinya di Final Liga Champions.
Dari tiga kali kesempatan di Liga Champions, Langkah Guardiola bersama Bayern selalu tersingkir di babak Semifinal Liga Champions.
Kegagalan Bayern melangkah ke partai Final Liga Champions masing-masing terjadi pada:
- 2014: Semifinalis, kalah agregat 0-5 dari Real Madrid (kalah 1-0 tandang dan kalah 0-4 kandang)
- 2015: Semifinalis, kalah agregat 3-5 dari Barcelona (kalah 3-0 tandang dan menang 3-2 kandang)
- 2016: Semifinalis, kalah agregat 2-2 dari Atletico (kalah 1-0 tandang dan menang 2-1 kandang) *kalah aturan gol tandang
Pada edisi 2016, Bayern harus menelan pil pahit lantaran kalah gol tandang dari Atletico. Kegagalan membawa Bayern mengangkat piala Liga Champions dalam tiga kali kesempatan tentu mencoreng nama baik Guardiola setelah sebelumnya sukses bersama Barcelona.
- Bersama Man. City, Menembus Semifinal Pun Tak Mampu
Guardiola mencoba peruntungannya bersama klub asal inggris, Manchester City. Sejak kedatangan Pep, Man. City menjadi klub yang paling ditakuti di Liga Inggris. Ini tak terlepas dari torehan piala Liga Inggris pada tahun 2018 dan 2019. Tak hanya itu, Man. City juga sanggup menjuarai kompetisi domestik lainnya, seperti Piala Liga (2018, 2019, dan 2020) dan FA Cup 2019.
Man. City boleh saja sukes di kompetisi domestik. Namun, di pentas sebesar Liga Champions, Man. City masih belum sanggup berbicara banyak. Prestasi Guardiola bersama Man. City di Liga Champions bahkan lebih buruk dari yang ia torehkan bersama Bayern. Jangankan menembus final, menembus semifinal pun belum pernah. Man. City bahkan pernah tereliminasi pada babak 16 besar Liga Champions 2017.
Capaian Guardiola Bersama Man. City sebagai berikut:
- 2017: 16 Besar, kalah agregat 6-6 dari AS Monaco (kalah 5-3 tandang dan menang 3-1 kandang) *kalah aturan gol tandang
- 2018: Perempat Final, kalah agregat 1-5 dari Liverpool (kalah 3-0 tandang dan kalah 1-2 kandang)
- 2019: Perempat Final, kalah agregat 4-4 dari Tottenham (kalah 1-0 tandang dan menang 4-3 kandang) *kalah aturan gol tandang
- 2020: Perempat Final, kalah dengan skor akhir 1-3 dari Lyon
Kegagalan membawa Man. City melaju ke babak semifinal juga mengecewakan pihak Man. City. Pasalnya, sejak awal kedatanganya, Guardiola telah menghabiskan dana sebesar 781 juta euro (15,08 Triliun) untuk belanja pemain. Namun, dengan dana sebesar itu, Man. City masih gagal dibawanya untuk memenangkan Liga Champions.
Terakhir kali piala Liga Champions dipersembahkan Guardiola pada tahun 2013. Sejak saat itu, Guardiola belum pernah lagi mempersembahkan piala. Guardiola belum pernah menjejakan kakinya di Final Liga Champions baik bersama Bayern maupun Man. City. Kondisi ini tentu kontras dengan apa yang ia torehkan bersama Barcelona.
Apa yang salah dari Pep Guardiola? Dan Kapan Pep Guardiola sanggup memenangkan Liga Champions lagi?