Mencuci tangan setelah keluar rumah atau sehabis memegang benda merupakan suatu keharusan dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang. Pasalnya, virus yang tengah menjadi wabah hampir diseluruh belahan dunia ini tidak pandang bulu dalam mengintai inangnya. Ia mampu menempel dimanapun, tak terkecuali di benda-benda yang ada disekitar kita. Virus corona dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh melewati jalan pernafasan manusia, seperti hidung dan mulut. Oleh karenanya, penting bagi kita menjaga kebersihan tangan kapanpun. Inilah yang menjadi perhatian mahasiswa PMM UMM dalam mencegah penyebaran virus corona dengan membagi-bagikan hand sanitizer gratis kepada pemilik warung makanan yang ada di Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. (27/08)
Kegiatan yang diselenggarakan oleh empat mahasiswa UMM tersebut mengincar pemilik warung makanan yang ada Dusun Tubo – Purboyo. Kebersihan dari penjual penjual makanan juga turut menjadi perhatian. Pasalnya, mereka menjual makanan yang nantinya akan dikonsumsi oleh banyak orang.
Transmisi virus juga bisa terjadi pada saat transaksi jual beli. Itulah yang menjadi alasan mahasiswa tersebut membagikan hand sanitizer gratis kepada pemilik warumh makan. “Kami mendatangi warung-warung makanan di dusun ini untuk membagikan hand sanitizer gratis kepada penjual makanan. Mereka juga bisa menularkan bakteri atau virus ke makanan yang mereka jual. Sehingga menjaga kebersihan tangan mutlak diperlukan,” ujar Ahmad selaku anggota kelompok.
Tak hanya membagikan hand sanitizer gratis, mereka juga memberikan edukasi terkait penggunaan hand sanitizer yang baik dan benar melalui poster edukasi. Ternyata masih banyak penjual yang mengira bahwa menggunakan hand sanitizer perlu menggunakan air. Disinilah peran penting mahasiswa dalam memperbaiki kesalahpahaman tersebut.
“Masih banyak penjual makanan yang tidak tahu apa itu hand sanitizer, bagaimana cara penggunaannya, dan apa manfaatnya. Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa mentransfer ilmu kepada masyarakat tentang hand sanitizer,” kata Faizah.
Poster yang berisikan enam langkah menggunakan hand sanitizer yang benar, yang digunakan dalam mengedukasi penjual makanan tersebut ditempel di warung makan mereka. Tujuan penempelan poster di warung makan tersebut agar pembeli yang datang kesana juga bisa membacanya dan dapat diaplikasikan dikehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini awalnya kurang direspon baik oleh pemilik warung. Pasalnya, mereka mengira pembagian hand sanitizer tersebut dipungut biaya. Ada yang enggan menerima dan menolak diberikan edukasi. Namun, keempat mahasiswa tersebut dengan sabar menjelaskan bahwa hand sanitizer yang diberikan tidak dipungut biaya alias gratis. Setelah dijelaskan, pemilik warung pun akhirnya mau menerima dan mau diedukasi oleh mahasiswa. Mereka mengaku senang telah diberikan hand sanitizer secara cuma-cuma.
Meskipun awalnya ditolak, kegiatan tersebut tetap berjalan dengan lancar. Ahmad, yang merupakan mahasiswa UMM tersebut mengaku senang misi kelompoknya dalam mengedukasi masyarakat telah tuntas. “Kami senang akhirnya kegiatan kami bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, walaupun sempat ada yang menolak. Namun, itu bukanlah hal yang berarti bagi kami. Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, sehingga kita semua bisa mencegah penyebaran virus corona mulai dari lingkup kecil,” uangkapnya.