Filsafat mengenal berbagai macam teori dari beberapa filsuf ternama. Ilmu filsafat merupakan ilmu dasar yang membantu perkembangan ilmu teologis. Salah satunya yang masih berhubungan dengan filsafat seperti teologis ilmu yang dicetuskan oleh Saint Agustinus. Teologis merupakan suatu pengetahuan tentang kenyataan yang didasarkan iman, yaitu sikap manusia pada Allah atau Tuhan sebagai sumber segala kehidupan di dunia.
Dalam sejarah filsafat berarti teologi sebagai penafsiran hubungan antara manusia dengan Allah. Teologi memiliki unsur akal menyelidiki iman yang artinya iman atau ketaatan itu bersumber dari akal pikiran yang sejatinya kita sebagai makhluk sang pencipta.
Teologis dapat dilihat melalui integrasi akal, iman, ilmu pengetahuan serta ketaqwaan seseorang terhadap Tuhan, di sini juga dikatakan bahwa saat kita berteologi otomatis kita sudah berfilsafat.
Jika dikaitkan dengan Peristiwa Serangan Menara Perdagangan AS atau juga disebut Tragedi 911 yaitu bahwa ketaatan seorang pada agama akan membuat kekuatan besar sehingga mudah mencapai tujuan dari suatu kelompok.
Salah satunya adalah adanya suatu kelompok ekstrimis islam Al- Qaeda yang terdiri atas 19 militan melakukan teror yang melakukan serangan bunuh diri dengan target Amerika Serikat. Dua pesawat yang sedang beroperasi tiba-tiba dibajak oleh militan ekstrimis islam yang langsung menara WTC (World Trade Center) di New York.
Pesawat ketiga menabrak pentagon serta yang keempat jatuh di Pennsylvania akibat kejadian ini sekitar 3000 orang terbunuh akibat dari serangan teror ini. Kehancuran sangat parah dikarenakan pesawat milik AS ini memngangkut bahan bakar sehingga ketika menabrak menara langsung menimbulkan kobaran api. Sehingga yang berada di lantai atas di WTC dengan cepat langsung terkena dampak dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Semula kejadian ini hanya dianggap sebagai sebuah kecelakan namun setelah diselidiki ternyata hal tersebut merupakan suatu teror yang dilakukan para anggota Al-Qaeda dari ekstrimis islam.
Jauh sebelum kejadian ini dimulai, ternyata beberapa anggota kelompok islam Al-Qaeda telah bermukim di Amerika selama setahun serta mempelajari mengenai dunia penerbangan. Sebagian anggota Al-Qaeda ini mengatur strategi yang akan melakukan serangan di tanggal 11 September.
Para militan dengan jumlah 19 orang juga menyelundupkan beberapa senjata pendukung aksi mereka di bandara-bandara. Lalu mereka masuk ke dalam 4 pesawat yang akan menuju California.
Karena mereka mencari pesawat yang membawa banyak bahan bakar karena akan melakukan perjalanan lintas benua yang sangat jauh dan membutuhkan waktu lebih lama. Karena para kru dalam pesawat tidak mengetahui keberadaan beberapa peneror dari kelompok Al-Qaeda yang ikut masuk secara diam-diam ke dalam pesawat.
Kemudian ketika lepas landas par anggota Al–Qaeda pun langsung mengeluarkan tembakan sehingga peswat langsung diambil alih oleh orang dari kelompok Al-Qaeda. Organisasi ataupun kelompok ekstrimis ini melakukan serangan dalam dua tahap.
Serangan pertama meruntuhkan gedung di sebelah kanan kemudian serangan kedua di tujukan pada menara sebelah kiri. Karena pesawat membawa banyak galon yang berisi bahan bakar maka langsung membakar kedua menara WTC yang menjadi ikon Amerika Serikat.
Menara WTC sendiri yang terkenal dengan kekokohan gedung dan kuat ternyata luluh lantah dengan serangan teror tersebut. Kelompok Al-Qaeda ini juga melanjutkan serangan ketiga menuju Los Angeles yang menabrakkan pesawat ke arah gedung pentagon. Dengan cepat gedung pentagon ini porak poranda serta menimbulkan adanya korban jiwa.
Teologis yang tertanam di kelompok islam Al-Qaeda merupakan suatu kekuatan untuk mereka melakukan penyerangan di Amerika Serikat. Karena mereka yakin yang mereka lakukan adalah jihad yaitu melindungi dan menyebarkan agama.
Walaupun hal yang dilakukan salah namun kelompok ini menganggap hal itu sangat wajar dilakukan. Kelompok islam Al-Qaeda memiliki tujuan untuk menjadikan banyak negara di dunia berbasis muslim, namun karena serangan pada WTC malah menjadikan AS berburuk sangka dengan merepresentasikan semua muslim itu kejam. Serta hal itu menjadikan stigma negatif yang ditujukan pada orang yang beragama islam.
Jika dikaitkan dengan ilmu teologis bahwa di Amerika Serikat mayoritas beragama non muslim maka hal tersebut menjadikan kelompok Al-Qaeda memerangi agar orang non muslim di Amerika meninggalkan negara tersebut. Namun, kejadian 11 September 2001 merupakan suatu hal yang menyebabkan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap dunia islam (Cipto Bambang, 2011). Di mana politik ini menjadi langkah untuk memerangi islam yang termasuk kedalam ekstrimisme dengan mengeluarkan beberapa kebijakan di masa presiden George W. Bush agar Amerika Serikat yang aman dan kondusif.