Asal-usul Tokoh Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari

Tri Apriyani | Nadia Rahmadani
Asal-usul Tokoh Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari
Patung Ken Arok (dok. istimewa)

Ken Angrok atau yang dikenal dengan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Tumapel atau yang kemudian terkenal dengan nama Singhasari. Ia berkuasa sebagai raja yang bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada tahun 1222 - 1227. Ken Arok sebagai putra Gajah Para dari desa Campara dan Ken Ndok istri dari Gajah Para. “Gajah" merupakan sebutan lain dari "wedana" yaitu pembantu adipati di kerajaan Kediri.

Ken Arok lahir tanpa seorang ayah karena telah lebih dulu wafat saat ia dalam kandungan, di saat yang bersamaan Ken Ndok juga direbut oleh raja Kediri. Oleh karena itu, bayi Ken Arok pun ditinggalkan di sebuah pemakaman, hingga ditemukan sekaligus diasuh oleh seorang bernama Lembong.

Kisah mengenai Ken Arok terdapat di Kitab Pararaton dan juga Negara Kertagama yang mana menceritakan kisah perjalanan hidup nya hingga menjadi penguasa di kerajaan nya.

Ken Arok dalam Pararaton

Kitab Pararaton ditulis pada tahun 1287 Saka atau 1365 M. kitab ini menjelaskan mengenai keadaan di Pulau Jawa pada zaman Hindu hingga masuknya Islam di Jawa.

Dalam kitab pararaton juga diceritakan bahwa pada zaman kuno telah terdapat bandar-bandar ramai, di antaranya Tunsun dan berpindah ke Kalah (Kerah) di Malaka. Kedatangan orang-orang ke Jawa juga dicatat dalam kronik Cina yang ternyata memiliki kesamaan dengan isi Pararaton.

Pararaton dalam bahasa Jawa yaitu Para Penguasa merupakan sebuah kitab berupa naskah sastra Jawa pertengahan yang dialih Bahasa ke dalam bahasa Jawa Kawi. Naskah ini terdiri dari 32 halaman 1126 baris.

Di dalamnya berisikan sejarah raja-raja Singhasari dan juga Majapahit di Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan sebutan "Pustaka Raja" dalam bahasa Sanskerta yang memiliki arti "kitab raja-raja".

Pararaton diawali dengan cerita mengenai lahirnya Ken Arok yaitu tokoh pendiri kerajaan Singhasari (1222–1227). Selanjutnya membahas terkait dengan bagaimana Ken Arok berproses dalam perjalanan hidupnya hingga menjadi seorang raja pada tahun 1222.

Penggambaran dalam kitab pararaton sebagian besar bermuatan mitologis. Cerita kemudian dilanjutkan dengan bagian-bagian kisah perjalanan hidupnya secara kronologis. Pada bagian-bagian akhir, cerita mengenai sejarah Ken Arok semakin berkurang dan bercampur dengan informasi terkait dengan silsilah anggota keluarga dari kerajaan Majapahit.

Ken Arok dalam Nagarakretagama

Jika dilihat, Nama Ken Arok ternyata tidak terdapat dalam Nagarakretagama 1365 tetapi disebut dengan Ranggah Rajasa Ken Arok putra dari Girinatha.

Di dalam Naskah Nagarakretagama hanya berisikan mengenai informasi bahwa pendiri sekaligus penguasa Kerajaan Tumapel adalah putra Bhatara Girinatha yang mana dalam catatan tersebut lahir tanpa sesosok seorang ibu.

Pada tahun 1222 Ken Arok atau Girinathaputra berhasil mengalahkan Kertajaya yang mana sebagai pengusa raja Kadiri. Keberhasilannya dalam peperangan tersebut membuat ia diangkat sebagai raja pertama dan penguasa di Tumapel yang bergelar Sri Ranggah Rajasa dengan Ibu kota kerajaan pada saat itu ialah Kutaraja.

Sri Ranggah Rajasa wafat pada tahun 1227. Pendarmaan nya didirikan candi di Kagenengan, di mana ia dipuja sekaligus disetarakan sebagai Siwa, dan di sana ia dipuja sebagai Buddha.

Kematian Sang Rajasa di dalam Nagarakretagama terkesan memliki unsur kewajar tanpa pembunuhan. Hal ini dapat dapat diterima karena naskah tersebut merupakan sastra pujian untuk keluarga besar Hayam Wuruk sehingga memiliki tata Bahasa yang terkesan akan puitis yang sopan dan indah, oleh sebab itu peristiwa pembunuhan terhadap leluhur raja-raja Majapahit dianggap aib dan tidak pantas bila diceritakan secara langsung tanpa memparafrasekan nya.

Dari kedua sumber itulah sesosok tokoh Ken Arok dapat dikenal dan telusuri bagaimana asal usul nya serta bagaimana cerita kisah hidup nya. Dari hal tersebut kita dapat mengambil gambaran terkait sejarah pada masa Hindu Budha di Nusantara khusus nya pada pulau Jawa pada masa dahulu. Untuk itu Tokoh Ken Arok tersebut dapat kita pakai sebagai acuan salah satu penguasa besar pada era tersebut.

Sumber:

  • Salindri, Dewi. 2019. Legitimasi Kekuasaan Ken Arok Versi Pararaton Dan Negarakertagama. Jember : Universitas Jember
  • Munandar, A. A. 2011. Menafsirkan Ulang Riwayat Ken Angrok dan Ken Dds dalam Kitab Pararaton. Manuskripta, 1(1), 1-15.
  • Yanuariska, A. 2017. Perancangan Trailer Rangga Rajasa Sang Amurwabhumi Kedalam Media Cinematic Motion Comic (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak