Siapa yang tidak kenal dengan spesies hewan pengerat satu ini? Istirahat pun tidak akan tenang jika kamu tahu ada tikus berkeliaran di rumahmu.
Pasalnya, tikus adalah hama yang sangat bandel. Tidak hanya menyerang tanaman petani tetapi juga mampu menggerogoti pakaian sampai barang-barang kesayanganmu di rumah.
Meski begitu, ada fakta-fakta menarik terkait tikus yang patut kamu ketahui. Simak ulasan berikut!
1. Nenek moyang mamalia
Seorang ahli paleontologi dari University of Poursmouth di Inggris menemukan fosil yang diperkirakan sudah ada sejak 145 juta tahun lalu. Fosil tersebut diklaim mirip dengan gigi tikus. Penemuan ini menimbulkan pendapat baru yang mengatakan bahwa tikus merupakan nenek moyang dari semua mamalia. Tidak terkecuali manusia.
2. Tolak ukur pemanasan global
Jika kamu risih dengan keberadaan tikus yang semakin merajalela di tempat tinggalmu. Kamu perlu tahu kalau populasi tikus saat ini memang sedang meningkat. Salah satunya akibat perubahan iklim bumi.
Bobby Corrigan, seorang peneliti dari Cornell University, mengemukakan fakta bahwa kenaikan suhu global saat ini ini adalah kondisi berkembang biak paling baik bagi mamalia tikus. Semakin meningkat populasi tikus, kita perlu khawatir pula dengan kondisi perubahan iklim bumi.
3. Pembawa penyakit
Jauh sebelum pandemi Covid-19, dunia pernah digemparkan dengan wabah Black Death. Wabah ini pertama kali terjadi pada pertengahan abad 14, dimulai dari Eropa dan merambah ke Asia dan Afrika. Tercatat lebih dari 70 juta jiwa melayang akibat wabah ini. Apa penyebabnya? Jawabannya adalah bakteri Yersinia pestis bawaan kutu yang tinggal pada tubuh tikus.
Tidak hanya itu, dilansir dari klikdokter.com sedikitnya ada 7 penyakit yang dibawa oleh tikus. Antara lain, Rat Bite Fever, Leptospirosis, Hantavirus Pulmonary Syndrome, Murine Typhus atau demam tifus, Omsk Hemorrhagic Fever (OHF), Tularemia, dan Lymphocytic Choriomeningitis.
4. Jadi ajang lomba berburu tikus
Beberapa kota di dunia pernah mengadakan lomba berburu tikus dan tentu saja berhadiah. Salah satu kota di Kanada, yakni Alberta telah memiliki banyak warganya yang bekerja sebagai pemburu tikus.
Setiap tahunnya kota ini menghabiskan anggaran sebesar US$372 ribu (sekitar Rp5,3 miliar) khusus untuk program pemberantasan tikus. Tidak sia-sia. Sejak program ini terlaksana pada tahun 2004, saat ini Alberta sudah terbebas dari tikus.
Tidak hanya di Alberta, Pakistan, Bangladesh, dan Afrika Selatan juga menerapkan program membunuh tikus yang menghasilkan cuan.