Setiap makhluk hidup yang terdapat dalam bumi memiliki kemungkinan untuk mengalami kepunahan pada suatu saat nanti. Kita hanya tidak tahu kapan kepunahan itu akan menimpa kita. Bahkan, manusia pun tidak luput dari kemungkinan kepunahan dari bumi.
Nick Bostrom, seorang filsuf di Universitas Oxford yang terkenal dengan karyanya tentang risiko eksistensial, berpendapat bahwa akan menjadi "salah arah" untuk berasumsi bahwa kemungkinan kepunahan jangka pendek kurang dari 25% dan itu akan menjadi "sebuah urutan yang sulit". " bagi umat manusia untuk "mendapatkan tindakan pencegahan yang cukup tepat untuk pertama kalinya", mengingat bahwa risiko eksistensial tidak memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan.
Beberapa sarjana berpendapat bahwa skenario tertentu seperti perang termonuklir global akan mengalami kesulitan memberantas setiap pemukiman terakhir di Bumi. Sejumlah peristiwa dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia secara besar-besaran.
Akan tetapi, jika beberapa (lihat populasi minimum yang layak) terakhir manusia yang paling tangguh tidak mungkin juga mati, maka skenario kepunahan manusia tertentu mungkin tidak tampak kredibel. Beberapa ilmuwan pun berpendapat bahwa sebanyak 70% kemungkinan umat manusia bertahan hidup untuk lima abad ke depan.
Nah, mendengar bahwa semua makhluk hidup mempunyai probabilitas untuk punah, tahukah kalian bumi telah mengalami 5 kepunahan masal? Jika kalian tidak tahu, berikut merupakan 5 kepunahan masal yang pernah terjadi di bumi.
1. Kepunahan Ordovisium-Silur (444 juta tahun lalu)
Peristiwa ini adalah peristiwa kepunahan pertama pada masa Fanerozoikum dan juga peristiwa pertama yang mempengaruhi spesies hewan. Peristiwa terakhir berlangsung dari masa Ordovisium Pertengahan hingga Silur Awal. Hampir semua kelompok taksonomi terpengaruh oleh peristiwa kepunahan ini.
Kepunahan ini bersifat global dan diperkirakan 49-60% genera laut dan hampir 85% spesies laut punah. Mulai dari Brachiopoda, bivalvia, echinodermata, bryozoa, dan koral sangat terpengaruh akibat peristiwa ini. Peristiwa kepunahan ini disebabkan Suhu Bumi relatif hangat sebelum pendinginan pada masa Ordovisium akhir.
Pendinginan ini diduga disebabkan oleh proses glasiasi. Bukti terjadinya glasiasi dapat ditemui di endapan-endapan di Gurun Sahara. Tidak hanya itu, penurunan permukaan air laut yang juga dipicu oleh glasiasi mengganggu atau menghancurkan habitat di landas benua.
Maka dari itu, gabungan antara penurunan permukaan air laut dan pendinginan yang disebabkan oleh glasiasi diduga merupakan faktor utama yang menyebabkan peristiwa ini.
2. Kepunahan Devonian Akhir (375 juta tahun lalu)
Pada akhir Zaman Frasnia di bagian akhir Periode Devonian, serangkaian kepunahan yang berkepanjangan menghilangkan sekitar 19% dari semua famili, 50% dari semua genera dan setidaknya 70% dari semua spesies. Peristiwa kepunahan ini mungkin berlangsung selama 20 juta tahun, dan ada bukti untuk serangkaian kepunahan dalam periode ini.
Tumbuhan dan serangga telah menyebar luas di daratan. Tumbuhan yang berada di darat memiliki bentuk yang mirip dengan lumut dan lumut hati. Di lautan ada terumbu karang besar yang dibentuk oleh stromatoporoid.
Ikan juga mengalami evolusi besar memunculkan tetrapoda pertama, seperti Tiktaalik, yang mulai berevolusi memiliki struktur sirip mirip seperti kaki. Kepunahan yang terjadi meliputi biota laut. Kelompok yang mengalami penurunan populasi sangat besar ialah termasuk brakiopoda, trilobita, dan organisme pembentuk terumbu karang, dimana organisme pembentuk terumbu karang ini hampir sepenuhnya menghilang.
3. Kepunahan Perm-Trias (251 juta tahun lalu)
Kepunahan ini merupakan kepunahan terbesar di bumi membunuh 57% dari semua keluarga, 83% dari semua genus dan 90% hingga 96% dari semua spesies (53% dari keluarga laut, 84% dari genus laut, sekitar 96% dari semua spesies laut dan diperkirakan 70% spesies darat, termasuk serangga).
Arthropoda laut yang sangat sukses, trilobite, punah. Bukti mengenai tumbuhan kurang jelas, tetapi taksa baru menjadi dominan setelah kepunahan. "Kematian Besar" memiliki makna evolusioner yang sangat besar: di darat, itu mengakhiri keunggulan reptil mirip mamalia.
Pemulihan vertebrata memakan waktu 30 juta tahun, tetapi relung yang kosong menciptakan peluang bagi archosaurs untuk menjadi penguasa. Di laut, persentase hewan yang sessile turun dari 67% menjadi 50%.
Seluruh Permian akhir adalah waktu yang sulit untuk setidaknya kehidupan laut, bahkan sebelum "Kematian Besar". Kepunahan ini disebabkan oleh Siberian Traps. Siberian traps adalah salah satu gunung di provinsi besar berapi di Siberia. Gunung berapi besar ini meletus hampir selama 1 - 2 juta tahun lamanya. Dampak dari letusan gunung ini juga sangat besar. Seketika air laut seluruh dunia (terutama Panthalassa) panasnya naik drastis hingga suhu mencapai 40°C sehingga menyebabkan banyak kehidupan laut punah serta kehidupan darat punah karena suhu udara yang sangat ekstrim.
4. Kepunahan Trias-Jura (200 juta tahun lalu)
Dampak dari kepunahan ini adalah sekitar 23% dari semua keluarga, 48% dari semua genus (20% dari keluarga laut dan 55% dari genus laut) dan 70% sampai 75% dari semua spesies punah. Kebanyakan archosaurs non-dinosaurus, sebagian besar therapsid, dan sebagian besar amfibi besar tersingkir, meninggalkan dinosaurus dengan sedikit kompetisi terestrial.
Archosaurus non-dinosaurus terus mendominasi lingkungan perairan, sementara diapsid non-archosaurian terus mendominasi lingkungan laut. Garis keturunan Temnospondyl dari amfibi besar juga bertahan sampai periode Kapur di Australia (misalnya, Koolasuchus).
Kepunahan ini disebabkan dari beberapa hipotesis yaitu perubahan iklim secara perlahan, fluktuasi tingkat permukaan laut atau pengasaman samudra pada periode Trias akhir mencapai titik kritis, namun hipotesis ini tidak menjelaskan mengapa kepunahan di samudra terjadi secara mendadak. Tubrukan asteroid, tetapi hingga kini belum ditemukan kawah yang cukup besar yang berasal dari periode batas Trias-Jura.
Letusan vulkanik besar-besaran, khususnya banjir basal di Provinsi Magmatik Atlantik Tengah yang melepaskan karbon dioksida atau sulfur dioksida dan aeorosol yang akan memicu pemanasan (dari karbon dioksida) atau pendinginan global (dari sulfur dioksida).
5. Kepunahan Kapur-Tersier (66 juta tahun lalu)
Kepunahan ini menyebabkan Sekitar 17% dari semua famili, 50% dari semua genera dan 75% dari semua spesies punah. Di laut semua amon, plesiosaurus, dan mosasaurus menghilang dan persentase hewan sesil (mereka yang tidak dapat bergerak) berkurang menjadi sekitar 33%. Semua dinosaurus non-unggas punah selama waktu itu.
Peristiwa batas sangat parah dengan sejumlah besar variabilitas dalam tingkat kepunahan antara dan di antara clades yang berbeda. Mamalia dan burung, yang terakhir diturunkan dari dinosaurus theropoda, muncul sebagai hewan darat besar yang dominan.
Peristiwa ini disebabkan oleh jatuhnya sebuah komet atau asteroid selebar 10 hingga 15 km sekitar 66 juta tahun yang lalu yang kemudian menghancurkan ekosistem global utamanya melalui musim dingin yang berkelanjutan akibat tertutupnya sinar Matahari oleh material lontaran yang kemudian menghambat fotosintesis tumbuhan dan plankton. Pemikiran ini berasal dari teori yang mulanya dikemukakan oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh fisikawan Luis Alvarez serta anaknya Walter Alvarez pada tahun 1980.
Nah, tadi merupakan penjelasan 5 kepunahan masal yang pernah terjadi di bumi. Bagaimana? Dahsyat bukan dari segi spesies yang punah di bumi lebih dari 50%. Kepunahan ini pun dapat terjadi lagi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, hal ini merupakan kewajiban kita sebagai generasi sekarang untuk menjaga bumi demi keberlangsungan kehidupan generasi di masa yang akan datang dan manusia tidak akan punah dari kehidupan di bumi.