Warga dan Mahasiswa Demo Tuntut Rehabilitasi Korban Gempa Kabupaten Majene

Candra Kartiko | Budi Prathama
Warga dan Mahasiswa Demo Tuntut Rehabilitasi Korban Gempa Kabupaten Majene
Foto aksi demonstrasi masyarakat dan mahasiswa di kantor Bupati Majene tuntut rehabilitasi korban gempa. (Dok.pribadi/@budi.prathama)

Tepat hari Senin, 7 Maret 2022, puluhan mahasiswa dan masyarakat Ulumanda korban gempa bumi Kabupaten Majene, datangi kantor Bupati Majene untuk menuntut segera selesaikan tahap rehabilitasi korban gempa Kabupaten Majene yang sudah lebih dari satu tahun berlalu. 

Massa aksi mengatasnamakan Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) dan warga korban gempa, mereka berorasi di depan kantor Bupati Majene, di Jalan Gatot Subroto Nomor 59 Pengali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.  Aksi dimulai sekitar pukul 10.20 Wita dan berakhir pada pukul 14.10 WITA. 

Massa aksi secara bergantian menyampaikan aspirasinya dan menuntut agar Bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele menemui mereka.

"Kami datang ke sini dan meminta kepada Bupati Majene untuk menemui kami, dan menjelaskan terkait bantuan korban gempa tahap II yang tak kunjung dikucurkan, kami sudah bosan dijanji terus," ujar massa aksi saat berorasi melalui pengeras suara. 

Ada lima poin tuntutan yang mereka suarakan, untuk disampaikan kepada pemerintah kabupaten Majene, diantaranya :

  1. Percepatan pencairan bantuan stimulan tahap II paling lambat, Senin, 21 Maret 2022.
  2. Memberikan perhatian khusus untuk korban gempa yang ada di dusun Rui dan Aholeang dalam hal pembebasan lahan sekolah, air bersih, listrik gratis, dan pendirian posko kesehatan paling lambat, Senin, 21 Maret 2022.
  3. Perbaikan sarana dan prasarana paling lambat, Kamis, 7 April 2022.
  4. Relokasi 44 kepala keluarga, pembangunan Sekolah Dasar kelas jauh, dan pembukaan lahan persawahan sebagai pemulihan ekonomi pasca gempa yang ada di dusun Salurindu desa Salutahongan paling lambat, Senin, 21 Maret 2022.
  5. Percepatan realisasi bantuan Dana Tunggu Hunian darurat, tahap II paling lambat, 21 April 2022. 

Setelah lama berorasi, akhirnya massa aksi ditemui oleh Wakil Bupati Majene Arismunandar. Di samping itu, juga hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ilhamsyah, dan Kadis Disdikpora Majene Mithhar Thala Ali. 

Jenderal Lapangan (jenlap) Irwan Japaruddin, membacakan aspirasi mereka untuk ditanggapi oleh pemerintah Kabupaten Majene. Hingga akhirnya, audensi tersebut berhasil menuai kesepakatan dan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). 

Sementara itu, Arismunandar mengapresiasi positif massa aksi karena merupakan masukan kepada pemerintah Kabupaten Majene, untuk memperbaiki dan mempercepat penanganan masalah yang ada di Kecamatan Malunda dan Ulumanda. 

"Harapan-harapan yang disampaikan oleh masyarakat dan mahasiswa, akan segera kita tindaklanjuti semaksimal mungkin," tutur Wakil Bupati Majene Arismunandar. 

Terkait dengan bantuan tahap II, Arismunandar mengatakan bahwa sudah melakukan perencanaan antara mahasiswa dan masyarakat terkait dengan prosesnya. 

"Untuk proses tahap ke-2 ini akan segera dipercepat, setelah sudah ada hasilnya di Majene akan dilakukan tembusan ke pusat. Kami akan menunggu hasil dari pusat, terkait dengan pendataan, verifikasi uji publik, dan hasilnya akan dibawa ke BNPB pusat," ujarnya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak