Dilem Edu Park: FGD Inovatif Mahasiswa PMM UMM Bersama Perangkat Desa Dilem

Candra Kartiko | Syafira Widyastuti Hafidhah
Dilem Edu Park: FGD Inovatif Mahasiswa PMM UMM Bersama Perangkat Desa Dilem
Kegiatan FGD mahasiswa PMM UMM kelompok 88 gelombang 01 bersama perangkat desa serta manager Dilem Edu Park. (Dok . Pribadi/syafira)

Pemerintah Indonesia telah banyak berupaya membangun negeri, mulai dari pemeliharaan sumber daya alam, pembenahan sistem pendidikan, meningkatkan ekonomi digital, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dilakukan agar kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi, dan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan itu adalah roda perekonomian bangsa.

Perbaikan keadaan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah memberdayakan desa. Sudah banyak desa yang merasakan dampak positif dari proyek pemberdayaan desa yang digagas oleh pemerintah, gagasan itu mencakup dijadikannya desa sebagai tujuan wisata

Desa Dilem, yang berlokasi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang merupakan salah satu desa yang membangun tempat wisata demi menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Digagas oleh Kepala Desa Dilem sendiri, Bapak Suyitno, Dilem Edu Park mulai dibuka untuk umum pada tanggal 2 November 2021, dengan kolam pemancingan ikan lele sebagi daya tarik utamanya.

Namun, dikarenakan tempat wisata yang masih baru, Dilem Edu Park masih belum memenuhi pengelolaan dalam segi digital. Kendati demikian, Dilem Edu Park telah memiliki banyak pengunjung yang datang setiap harinya. Pada hari Sabtu (19/03/2022) Gamal Abdel Nasser, selaku koordinator PMM kelompok 88, bersama timnya membantu branding wisata dalam segi digital tersebut, didampingi oleh manager Dilem Edu Park.

Branding wisata Dilem Edu Park meliputi pembuatan maps, situs web, pembuatan akun pesan antar online untuk Warung Sawah Ombo yang juga termasuk dalam Dilem Edu Park, serta media sosial. Pembuatan Maps Dilem Edu Park sangatlah penting, karena di era digital saat ini, wisatawan dapat mencari dan menemukan tujuan wisata yang menarik hanya melalui smartphone saja, sehingga keakuratan lokasi wisata berpengaruh besar dalam peningkatan jumlah wisatawan. 

"Pembuatan maps memang sangat dibutuhkan, karena kita juga harus mengangkat nama Dilem Edu Park supaya dapat dikenal oleh masyarakat luas. Itu lebih baiknya bagaimana, bisa didiskusikan bersama, apa bisa Dilem Edu Park memiliki maps yang nantinya tertera di internet, maupun pembuatan penunjuk arah yang bisa ditaruh di pinggir jalan buat memudahkan pengunjung supaya sampai dengan mudah, sama ide-ide lainnya seperti spot foto, model taman, bentuk gapura tempat wisata dan yang lainnya bisa mbak dan mas bagikan pada kami" Ujar Pak Ivan, manager Dilem Edu Park.

Semua proses dalam branding tempat wisata Dilem Edu Park dilakukan secara online, dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada, seperti menjaga jarak saat diskusi berlangsung, menggunakan masker, sedia handsanitizer jika diperlukan, dan lain sebagainya. 

Setelah semua kegiatan branding selesai dilaksanakan, Gamal bersama tim kembali melaksanakan FGD Finishing Branding bersama Pak Ivan pada Minggu (20/03/2022) yang berisi pemaparan kegiatan dan isi dari branding yang sudah dilakukan, menjelaskan progress yang telah berjalan, data-data apa saja yang telah di input pada proses tersebut, serta perkembangan situs web dari Dilem Edu Park.

"Dilihat dari insight situs web Dilem Edu Park, saya yakin pengembangan pariwisata desa dari segi digital ini akan sangat membantu masyarakat desa dan juga pendapatan tempat wisata, karena dapat terlihat minat dari masyarakat luar terhadap desa wisata yang salah satunya adalah Dilem Edu Park" Ungkap Pak Ivan, saat FGD finishing branding bersama Gamal dan tim.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak