Undangan yang dibagikan kepada calon tamu biasanya berupa kertas. Undangannya cukup dengan tulisan tanpa ditambahkan apapun.
Namun, undangan kali ini berbeda sebab memberikan souvenir untuk calon tamu yang undangan. Souvenir yang diberikan untuk calon tamu yang diselipkan di undangan pun anti mainstream.
Video yang memperlihatkan undangan hajatan dengan souvenir anti mainstream tersebut diunggah oleh akun media sosial Instagram paguyonan. Rekaman video memperlihatkan dua undangan didapatkan dari acara hajatan yang berbeda.
Pertama, acara hajatan khitanan dari Lugas Hanan Nugraha yang diadakan pada Rabu, (25/05/2022). Acara khitanan Lugas ini diadakan di Dusun Bungursari, Desa Karangasem. Kedua, acara hajtan pernikahan dari sepasang pengantin bernama Dadan dan Ayu.
Acara pernikahan Dadan dan Ayu ini dilakukan pada hari yang sama pukul 08.00 WIB sampai selesai. Lokasi acaranya pun sama yakni di Dusun Bungursari, Desa Karangasem yang berada di RT 04 RW 03.
Meskipun berbeda jenis hajatan dan beda yang mengadakan tetapi undangan dari kedua acara memberikan souvenir sama. Baik undangan acara khitanan maupun acara pernikahan diselipkan souvenir satu bungkus bumbu penyedap rasa.
Souvenir bumbu penyedap rasa itu dikaitkan dengan tulisan undangan acara yang dicetak di kertas. Undangan dengan souvenir anti mainstream tersebut juga tidak dikemas.
Souvenir Hajatan Anti Mainstream
Alhasil langsung ketahuan isi dari souvenir di undangan ketika dibagikan kepada calon tamu. Hingga artikel ini disusun, video undangan dengan souvenir anti mainstream itu sudah mendapatkan 367 tayangan dan 5.000 suka.
Video tersebut menarik perhatian warganet yang menonton untuk menuliskan tanggapan di kolom komentar.
"Nikah mah bebas, orang dia yang punya duit. Yang penting sah secara pemerintahan dan agama, daripada dipacarin doang enggak dinikah-nikahin," komentar salah satu warganet.
"Baru lihat yang kayak begini, boleh juga jadi ide," ujar yang lain.
"Teh nanti saya kalau kondangan kayak begini saja ya," sahut lainnya.
Beberapa warganet mengungkapkan tentang kebiasaan masyarakat di daerah mereka memang memberikan souvenir berupa bahan makanan di undangan acaranya.
"Itu kalau di daerahku istilahnya 'tonjokan', biar yang diundang datang. Macam-macam ada yang pakai nasi kotak, rokok, sabun, permen, buat ngundang bukan souvenir," ungkap warganet.
"Sepertinya itu bukan souvenir tapi tanda ngundang saja, ada yang pakai permen 1 biji pernah saya temuin waktu tinggal di Tangerang," cerita yang lain.
"Di beberapa daerah memang begitu dan masih banyak sistem tabungan," sahut lainnya.