Gedong Cai Tjibadak merupakan sumber mata air yang dibangun sekitar tahun 1921 di era Wali Kota Bandung pertama, Bertus Coops. Sampai saat ini Gedong Cai Tjibadak masih menjadi salah satu sumber mata air bagi masyarakat Kota Bandung. Gedong Cai Tjibadak menjadi salah satu tangible culture heritage unggulan yang berada di Kelurahan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung dan telah resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya yang perlu dijaga keberadaannya.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa dan MBKM berusaha untuk memperkenalkan kembali Gedong Cai Tjibadak sebagai salah satu warisan budaya lokal di Kelurahan Ledeng kepada masyarakat.
Upaya penggalian potensi dan promosi dilakukan melalui wawancara terbatas juga pembuatan video dokumentasi singkat sebagai salah satu cara untuk membranding kembali salah satu warisan budaya lokal agar tidak punah di tengah pembangunan dan pertumbuhan wilayah kota yang semakin pesat.
Kegiatan yang dilakukan dalam proses penggalian potensi cagar budaya Gedong Cai Tjibadak ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah dengan melakukan wawancara mendalam dengan perwakilan salah satu anggota komunitas CAI (Cinta Alam Indonesia) yang merupakan komunitas yang berfokus pada pengembangan Cagar Budaya tersebut.
Dalam konsep kebudayaan, amanat warisan budaya sudah sepatutnya dijaga dengan berbagai upaya pelestarian serta pemanfaatan untuk kemaslahatan masyarakat. Gedong Cai Tjibadak, selama satu dekade berdiri tentu telah banyak mengalami perubahan. Pembangunan dan alih fungsi lahan menjadi area terbangun menyebabkan debit air di Gedong Cai Tjibadak berkurang yang awalnya mencapai 50 liter per-detik kini hanya sekitar 19 liter per-detik saja.
Komunitas CAI sebagai salah satu komunitas yang berfokus terhadap pengembangan warisan budaya Gedong Cai Tjibadak memiliki visi dan misi bahwasanya ingin mengembalikan kembali Ledeng seperti dahulu dengan masyarakatnya yang hidup berbudaya, berkarakter, serta mengembangkan segala potensi yang ada untuk kemaslahatan masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Dari salah satu hasil wawancara yang dilakukan bersama Kang Nugi selaku perwakilan dari Komunitas CAI beliau menyampaikan bahwa Cagar Budaya Gedong Cai Tjibadak yang berada di Kelurahan Ledeng ini memiliki daya tarik tersendiri ke arah pengembangan pariwisata.
Pengembangan pariwisata yang dimaksud merupakan pariwisata berbasis kebudayaan, yang bertujuan untuk mempromosikan, mendayagunakan, melestarikan, serta meningkatkan mutu dan daya tarik objek Gedong Cao Tjibadak, dengan tetap mempertahankan, karakter, norma-norma dan nilai-nilai budaya, agama, serta nilai kehidupan lainnya dari masyarakat Ledeng itu sendiri.
Potensi tersebut apabila terus dikembangkan tentu akan sangat berdampat bagi masyarakat itu sendiri baik dari segi sosial aupun ekonomi. Sehingga dalam hal ini perlu adanya sinergitas antara warga masyarakat ledeng, para pemangku kebijakan, serta peran komunitas untuk bahu-membahu menjaga warisan budaya ini agar kedepannya bisa dirasakan secara berkelanjutan.
Kehadiran Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 32 yang mengusung tema "Kelurahan Tanggap Budaya" tentu harapannya dapat memberikan dampak yang signifikan bagi keberadaan Cagar Budaya Lokal Gedong Cai Tibadak ini. Dengan video doumentasi yang dibuat semoga dapat lebih mengedukasi, serta memberikan informasi kepada khalayak luas khususnya masyarakat kelurahan Ledeng terkait pentingnya upaya pelestarian Cagar Budaya Gedong Cai Tibadak sebagai salah satu heritage unggulan di kelurahan Ledeng.