5 Keunikan Suku Akha di Laos, Posisi Tidur Pasangan Suami Istri Diatur

Hikmawan Firdaus | Regina Indah Nuraini
5 Keunikan Suku Akha di Laos, Posisi Tidur Pasangan Suami Istri Diatur
Ilustrasi Suku Akha (Unsplash/Zeyn Afuang)

Di Laos, terdapat sebuah desa kecil di atas awan yang dihuni oleh salah satu suku yang sangat mempertahankan tradisi mereka, suku Akha. Suku Akha merupakan salah satu suku dengan populasi terkecil, termiskin, dan jauh dari kata pembangunan di Asia Tenggara. Namun, suku ini merupakan suku yang paling banyak dikenal.  oleh masyarakat umum. Menyadur DW Documentary, ini 5 keunikan yang dimiliki oleh suku Akha.

1. Perempuan di Suku Akha

Ilustrasi Perempuan di Laos (Unsplash/Le Tan)
Ilustrasi Perempuan di Laos (Unsplash/Le Tan)

Perempuan di suku Akha akan memulai hari mereka dengan memasak dan memberi makan hewan-hewan ternak mereka. Hewan-hewan ternak tersebut biasanya akan mereka jual ke tetangga sebagai sumber pendapatan mereka.

Di suku Akha, perempuan memiliki andil cukup besar dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari seperti mencari kayu bakar, pergi ke sawah, mengurus hewan ternak, dan lain sebagainya. 

Sembari mereka mencari kayu bakar, mereka akan memikul karungan kapas di punggung mereka untuk menambah beban mereka karena jika pergi dengan punggung yang ringan, itu akan terasa sangat membosankan.

2. Tradisi Pernikahan

Ilustrasi Pernikahan (Unsplash/Jayesh Jalodara)
Ilustrasi Pernikahan (Unsplash/Jayesh Jalodara)

Ketika wanita menikah dengan pria yang berasal dari suku Akha, maka wanita tersebut akan pindah ke desa tempat suaminya tinggal bersama dengan keluarga besarnya dan mulai menggunakan pakaian tradisional yang dibuatkan oleh ibu mertua mereka.

Baca juga: Link Live Streaming Polandia vs Arab Saudi Piala Dunia 2022, Wakil Asia Akan Beri Kejutan Lagi?

Posisi tidur pasangan suami istri pun akan diatur oleh mertua mereka dimana para istri akan mendapatkan kamarnya masing-masing sementara suami akan tidur bersama dengan orang tua mereka di satu kamar. Letak kamar dari masing-masing istri pun akan ditentukan oleh mertua mereka.

3. Percaya dengan Hal-hal Mistis

Ilustrasi untuk Barang-barang Mistis Suku Akha (Unsplash/Joanna Kosinska)
Ilustrasi untuk Barang-barang Mistis Suku Akha (Unsplash/Joanna Kosinska)

Suku Akha sangat kental dengan kepercayaan mereka terhadap hal-hal yang mistis seperti dukun dan takhayul. Mereka mempercayai bahwa yang bisa menyembuhkan orang yang sakit ialah dukun, bukan dokter. Sehingga, mereka kerap memanggil dukun ke rumah mereka untuk menyembuhkan anggota keluarga mereka yang sakit dibandingkan untuk membeli obat.

Metode pengobatan yang dilakukan pun sangat kental dengan aura mistis dimana sang dukun akan mengambil roh jahat yang membuat anggota keluarga mereka sakit melalui seekor burung yang kemudian burung tersebut akan dijadikan seserahan untuk para roh jahat tersebut agar pergi meninggalkan jiwa orang yang sakit.

Di desa, terdapat 3 pohon yang tidak boleh didekati oleh siapapun dan ditebang, bahkan pohon tersebut tidak boleh tersayat. Jika ada yang menebang, maka salah seorang yang ada di desa akan jatuh sakit dan seekor harimau akan keluar dari hutan dan memangsa hewan-hewan ternak mereka.

Baca juga: Piala Dunia Grup H: Satu Gol yang Bermakna Besar bagi Cristiano Ronaldo

4. Tidak Mementingkan Pendidikan

Ilustrasi Pendidikan (Unsplash/Aaron Burden)
Ilustrasi Pendidikan (Unsplash/Aaron Burden)

Orang-orang suku Akha tidak memprioritaskan pendidikan, bahkan banyak di antara mereka yang tidak bersekolah sama sekali dan memilih langsung pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Selain itu, suku ini tidak mementingkan pendidikan karena tidak adanya akses pendidikan di tempat mereka tinggal sehingga kepekaan mereka terhadap hak memiliki pendidikan pun rendah yang berujung lebih memilih bekerja ataupun menikah dalam usia yang muda.

5. Membuat Baju Tradisional Mereka Sendiri

Ilustrasi Pakaian Tradisional Suku Akha (Unsplash/Molydar Souama)
Ilustrasi Pakaian Tradisional Suku Akha (Unsplash/Molydar Souama)

Baju tradisional yang digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari adalah buatan tangan dari perempuan di suku Akha. Kain tersebut dibuat dengan keterampilan tinggi yang akan menghasilkan kualitas yang bagus.

Cara pembuatan kain tersebut diawali dengan pemisahan kapas menggunakan alat dari kayu, kemudian dipintal, ditenun, dan diwarnai. Pewarnaan kain tersebut menggunakan tanaman indigo liar dan kapur mati.

Baca juga: Respek! Timnas Jepang Tinggalkan Ruang Ganti Stadion dalam Kondisi Rapi, Auto Banjir Pujian

Kain yang telah diproduksi tersebut akan dijemur selama setahun supaya kering dengan sempurna dan dapat diolah menjadi baju.

Walaupun hidup dengan banyak kekurangan, suku Akha tidak pernah merasa kekurangan karena mereka akan selalu mencari cara untuk menutupi kekurangan tersebut dengan kemampuan yang mereka miliki dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka sehingga, hidup mereka akan selalu tercukupi.

Video yang mungkin kamu lewatkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak