Beberapa waktu lalu, viral video ibu-ibu mandi lumpur di kolam kecil, untuk kebutuhan meraup cuan dari siaran langsung TikTok. Ibu-ibu itu melakukan siaran langsung bahkan sampai malam hari.
Sontak saja, aksi yang dianggap berlebihan itu mengundang sorotan warganet. Tak terkecuali Henry Kurniadi Sutikno alias Jhon LBF, pengusaha yang ingin memberikan bantuan pekerjaan.
Jhon LBF itu tampak menawarkan bantuan berupa pekerjaan, bagi pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 yang diduga adalah anak dari ibu-ibu yang mandi lumpur.
BACA JUGA: Lama Tak Muncul di Televisi, Ucok Baba Kini Jualan Lato-lato di Pinggir Jalan
Pengusaha itu mengaku ingin memberikan bantuan berupa lapangan pekerjaan di perusahaannya.
"Saya minta Anda hentikan siksa orang tua! Sebagai gantinya Anda bisa keja di perusahaan saya," kata Jhon LBF.
Namun, alih-alih menerima tawaran Jhon LBF, seorang pria lewat akun TikTok tersebut justru meminta hal lainnya. Muncul seorang pria sedang menelungkupkan wajah dengan kedua tangannya.
Pria itu berbicara soal tanggapan Jhon LBF yang awalnya ingin membantu keuangan keluarganya. Ia seolah meminta John LFB untuk transfer uang sebesar Rp 200 juta.
Lebih lanjut, pria itu berujar bahwa ia akan berjanji tidak akan melakukan live streaming, seperti saat ia merekam ibu-ibu mandi lumpur.
"Kalau tidak mau melihat kami live streaming di Tiktok seperti ini, transfer kamu 200 juta, mas John," kata dia.
Pria itu melanjutkan, uang ratusan juta tersebut sedianya akan dipakai sebagai modal usaha bagi keluarga. Ia mengaku tidak akan memakainya untuk liburan.
"Transfer saya 200 juta, untuk modal usaha di keluarga kami, karena kami gak punya uang," ujar pria tersebut.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Akhirnya Betrand Peto Dipulangkan Ruben Onsu ke NTT, Benarkah?
Video itu dibagikan ulang oleh akun lambe_turah. Alhasil, pria tersebut pun banjir hujatan dari warganet.
"Ini namanya pemerasan, bukan minta modal usah lagi," kata Dhev****.
"Males kerja maunya instant. Kalau dikasih pun akan habis percuma," sambung Awl***.
"Mau dikasih 200 juta juga percuma, yang miskin mentalnya juga soalnya," kata net***.
"Untuk menghentikan konten seperti ini, netizen tidak lagi memberikan gift," ujar Sua***.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS