Media sosial kali ini tengah dihebohkan dengan tayangan video seorang siswa yang membentak gurunya. Kejadian itu diduga terjadi di SMK Pustek Serpong, Tangerang, Banten.
“Gini amat pelajar zaman now,” tulis keterangan di akun Instagram @lambe_turah, pada Rabu (8/2/2023).
Tampak dalam video itu, seorang siswa tidak terima ditegur oleh gurunya yang meminta siswa tersebut untuk memanggil orang tua. Cekcok pun berlangsung antara siswa dan guru.
BACA JUGA: Kronologi Siswa Maki Guru Piket SMK Pustek Serpong, Viral di Medsos
“Ke rumah kamu, ya, ketemu bapak kamu,” ucap guru.
“Tidak. Saya tidak punya bapak,” sahut siswa tersebut.
“Tidak punya bapak. Ibu?” tanya guru itu lagi.
“Tidak. Ibu saya sibuk,” jawab siswa lagi.
“Oh pantes tidak punya bapak sombong itu, udah diam,” sambil memukul meja.
Usai adu mulut, guru tersebut menutup pintu kelas yang berujung kemarahan siswa sambil melontarkan kata-kata tak pantas.
Meski baru diposting 5 jam yang lalu, video ini telah mengundang kemarahan netizen yang prihatin terhadap peristiwa itu. Hingga berita ini ditulis, postingan video tersebut telah mendapat 14.420 komentar dari warganet.
Salah satu dari mereka memberi usul agar siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah sebagai efek jera.
"Keluarin saja. Blacklist sekolah lain jangan nerima bocah ini," ungkap @ulya***.
BACA JUGA: Viral Siswa Bentak Guru hingga Berkata Kasar, Perhimpunan Guru : Tujuan Pendidikan Itu Menghaluskan Perasaan!
Warganet yang lain membandingkan sikap orang tua zaman dulu dengan zaman sekarang saat mengetahui anak mendapat hukuman dari guru di sekolah.
"Entar dijewer sedikit, gurunya dilaporin polisi. Beda sama zaman gua dulu. Di sekolah betis dipukul pakai mistar sampai biru, sampai di rumah disembunyiin. Karena kalau sampai ketahuan akan ditambahi sama orang tua," imbuh @rizki***.
"Anak dibiarkan, membangkang. Disentil dikit, guru kena pasal. Yang kuat ya, Bapak Ibu Guru dalam menghadapi anak-anak zaman sekarang. Hormatku buat kalian semua para pahlawan tanpa tanda jasa," tambah @mohammaed***.
Perlu diketahui, berdasarkan beberapa sumber, siswa tersebut telah meminta maaf kepada salah seorang staf keamanan sekolah dengan melampirkan surat pernyataan bahwa ia menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Pada Rabu (8/2/2023) orang tua siswa yang bersangkutan telah memenuhi panggilan sekolah untuk datang dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS