Rocky Gerung resmi dipolisikan setelah sekelompok orang yang tergabung dalam Relawan Indonesia Bersatu (RIB) tidak terima aksi kritikus tersebut yang dinilai menghina Presiden Jokowi.
Kritikus dan pengamat politik yang dikenal dengan tagline No Rocky, No Party itu diduga telah menghina Presiden Jokowi dengan sebutan "Bajingan Tolol" dalam sebuah orasi yang disaksikan sejumlah orang.
Video Rocky Gerung yang diduga menghina Jokowi itu kini viral di media sosial dan berakhir dengan pelaporan relawan terhadap pengamat politik tersebut.
Melansir dari Suara, laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
BACA JUGA: Anggota DPRD Halmahera Tengah Ngamuk di Minimarket, Netizen Komentar Pedas
Sementara itu Rocky Gerung akhirnya buka suara perihal pelaporan dirinya oleh sejumlah relawan tersebut.
"Itu forum politik di mana orang bisa mengucapkan satu. Memilih satu kalimat supaya dia efektif kan. Masa saya bilang 'oke itu Presiden Jokowi orang yang penuh sopan santun'. Ya nggak ada gerakan dong kalo gitu," ungkap Rocky Gerung dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, (1/8/2023)
Rocky menganggap jika dalam politik ungkapan-ungkapan kasar semacam itu adalah hal yang biasa. Dia bahkan menyebut Presiden Amerika juga kerap melontarkan ucapan yang terkesan kasar dalam setiap debat politik.
Rocky menganggap jika tindakan relawan Jokowi yang melaporkannya itu adalah sebuah tindakan sia-sia karena seharusnya hal tersebut masuk dalam delik aduan yang mana seharusnya Jokowi sendiri yang membuat laporan tersebut.
"Itu bahayanya tuh kalo kita dungu di dalam membaca hukum pidana. Kan hukum pidana itu udah diubah, enggak ada delik penghinaan presiden, karena presiden itu fungsi. Presiden itu tidak punya martabat, yang punya martabat itu manusia konkrit karena itu disebut human dignity, martabat manusia," jelas Rocky Gerung.
BACA JUGA: Jadi Bupati Terkaya se Jawa Tengah, Yuk Intip Kekayaan Bupati Pekalongan yang Hartanya Miliaran
Pengamat politik itu juga beranggapan jika tidak ada istilah sopan santun dalam politik karena itu merupakan bentuk kemunafikan. Rocky tetap memilih caranya sendiri untuk mengungkapkan kondisi politik terkini melalui ungkapan-ungkapan sarkas khas dirinya
"Saya enggak ada dendam apa-apa sama Jokowi sebagai manusia, yang saya kritik adalah kebijakan dia dalam IKN, ya segala macem. Jadi kalo ada yang baper, ya silakan baper, saya menganggap itu hak konstitusional saya untuk mengucapkan perbedaan," beber Rocky.
Kabar mengenai Rocky Gerung yang dilaporkan relawan Jokowi masih menjadi trending di media sosial.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS