Pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di indekos telah ditangkap. Pelaku adalah Altafasalya Ardnika Basya (AAB) yang juga senior korban Muhammad Naufal Zidan (MNZ) di Sastra Rusia UI.
Pelaku dan korban ini saling mengenal dan akrab. Berdasarkan hasil penelusuran di Linkedinnya, AAB mendeskripsikan dirinya sebagai sosok yang optimis.
"Saya adalah pria yang optimis, adaptif, dan pekerja keras," tulis Altafasalya Ardnika Basya di profilnya.
Pendidikan terakhir yang AAB tempuh Bachelor of Humanities, Russian Language and Literature Universitas Indonesia 2020-2024. Ia pernah menjadi juara karate tingkat nasional pada tahun 2017.
AAB memiliki pengalaman organisasi sebagai Staff Departemen Sistem Pendamping Internal Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Unpad pada Desember 2019 sampai Desember 2020.
AAB juga mengaku pernah bekerja di perusahaan keuangan. Ia menuliskan di perusahaan tersebut menjabat sebagai Project Manager sejak Mei 2021.
BACA JUGA: Berusia 92 Tahun, Mathea Allansmith Cetak Rekor sebagai Pelari Maraton Wanita Tertua di Dunia
Motif pelaku dengan tega menghabisi nyawa korban dengan sepuluh tusukan di dada karena iri dan terhimpit masalah ekonomi. AAB diketahui terlilit utang di pinjaman online sebesar Rp15 juta, kerugian kripto sebear Rp80 juta, dan menunggak pembayaran sewa indekos.
Ketika polisi meringkus pelaku diamankan barang milik korban seperti dompet, Macbook, dan iPhone.
"Di TKP juga ada barang yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, HP iPhone," ungkap Wakasat Reskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan, Jumat (4/8).
Sementara itu, pelaku sendiri mengaku tidak mempunyai dendam dengan korban. Ia yang merasa putus asa mengambil jalan akhir dengan membunuh korban demi menyelesaikan masalahnya.
"Saya sudah hopeless, saya sudah enggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara. Terakhir ini (membunuh korban)," ujar AAB.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS