Sosok Yurike Sanger, Cinta Singkat Bung Karno yang Wafat di Usia 80 Tahun

Hayuning Ratri Hapsari | A Ratna Sofia S
Sosok Yurike Sanger, Cinta Singkat Bung Karno yang Wafat di Usia 80 Tahun
Yurike Sanger (Instagram/yudhisanger_adventure)

Kabar duka datang dari keluarga besar Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Yurike Sanger, istri ketujuh Sang Proklamator, meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025), di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat. Usia Yurike saat wafat disebut 80 tahun atau 81 tahun menurut beberapa sumber.

Yurike menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker payudara. Informasi mengenai kepergiannya disampaikan langsung oleh anaknya, Yudhi Sanger, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @yudhisanger_adventure.

Kepergian Yurike menjadi kabar duka mendalam, mengingat sosoknya pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup pribadi dan sejarah politik Soekarno.

Rencananya, jenazah Yurike akan diterbangkan ke Indonesia untuk disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati sebelum dimakamkan. Meski kehidupannya bersama Soekarno tergolong singkat, peran dan kisah hidup Yurike tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah panjang Sang Proklamator.

Kisah Cinta Yurike Sanger dan Soekarno

Pertemuan pertama Yurike dengan Soekarno terjadi pada tahun 1963. Saat itu, Yurike yang masih duduk di bangku SMA aktif dalam organisasi Barisan Bhinneka Tunggal Ika yang bertugas menyambut tamu negara di Istana. Penampilannya dalam balutan kebaya serta sepatu hak tinggi membuat Soekarno terpikat pada pandangan pertama.

Meski ada jarak usia yang jauh, yakni sekitar 45 tahun, hubungan mereka berkembang dengan cepat. Soekarno yang kala itu berusia sekitar 63-64 tahun jatuh hati pada kecantikan dan kelembutan Yurike yang masih berusia 18-19 tahun. Kedekatan ini semakin intens hingga Soekarno mulai mengungkapkan perasaan seriusnya.

Pada 6 Agustus 1964, keduanya resmi menikah secara Islam di rumah keluarga Yurike. Sebelum menikah, Yurike yang beragama Kristen memutuskan menjadi mualaf dan memeluk Islam. Keputusan ini mempertegas komitmennya dalam menjalani rumah tangga bersama sang presiden.

Pernikahan keduanya hanya bertahan sekitar tiga tahun. Pada 1967, di tengah gejolak politik yang membuat Soekarno kehilangan kekuasaan dan harus menjalani tahanan rumah, ia menyarankan Yurike untuk bercerai. Perceraian itu dilakukan secara baik-baik, dengan pertimbangan situasi politik dan masa depan Yurike yang masih panjang.

Kepergian Yurike Sanger di usia senja menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya berisi tentang kekuasaan dan politik, tetapi juga cinta, pengorbanan, dan dinamika kehidupan pribadi.

Sebagai istri ketujuh Soekarno, kisah hidupnya menjadi bagian dari mosaik perjalanan seorang tokoh besar bangsa. Meski pernikahannya singkat, namanya akan tetap tercatat dalam lembaran sejarah Indonesia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak