Satu Malam, Seribu Sorak! Malam Magis Mini Solitaire Yogyakarta Pecah!

Hikmawan Firdaus | Rahmah Nabilah Susilo
Satu Malam, Seribu Sorak! Malam Magis Mini Solitaire Yogyakarta Pecah!
Potret Suasan Mini Solitaire Yogyakarta (Instagram/@hectic_creative)

Yogyakarta kembali menjadi saksi euforia luar biasa dalam gelaran Mini Solitaire oleh Pamungkas. Bertempat di JNM Bloc Yogyakarta (12/10/2025), konser ini sukses membakar semangat ribuan penonton yang telah memadati venue sejak sore hari.

Meski mengusung tajuk “mini”, konser ini justru menghadirkan atmosfer yang besar, emosi yang membuncah, nyanyian penonton yang menggema, dan lagu-lagu penuh makna yang dibawakan dengan intensitas tinggi. 

Dibuka dengan Hangatnya Suara Brian

Penampilan Brian di Mini Solitaire Yogyakarta (Dokumentasi/Rahmah Nabilah Susilo)
Penampilan Brian di Mini Solitaire Yogyakarta (Dokumentasi/Rahmah Nabilah Susilo)

Panggung dibuka dengan penampilan manis dari Brian, yang sukses mencairkan suasana lewat aransemen sederhana dan suara lembutnya. Lagu-lagu original yang ia bawakan mampu membawa audiens hanyut dalam atmosfer hangat yang perlahan ia bangun.

Interaksinya dengan penonton terasa personal, dari sapaan ringan, senyuman, hingga celetukan santai yang membuat suasana semakin akrab. Penonton yang mulai memenuhi venue pun larut dalam nuansa intim yang Brian ciptakan.

Meski tampil sebagai pembuka, penampilannya jauh dari kata biasa. Brian menjadi pemanasan sempurna untuk malam penuh emosi yang akan segera meledak.

Pamungkas Naik Panggung, Sorak Penonton Langsung Menggema

Penampilan Pamungkas di Mini Solitaire Yogyakarta (Instagram/@hectic_creative)
Penampilan Pamungkas di Mini Solitaire Yogyakarta (Instagram/@hectic_creative)

Begitu Pamungkas melangkah ke panggung, suasana langsung berubah. Sorak-sorai penonton menggema keras, dan tidak butuh waktu lama bagi semua untuk berdiri, bernyanyi bersama, dan tenggelam dalam arus musiknya.

Yang luar biasa, Pamungkas membawakan total 30 lagu malam itu, sebuah setlist panjang yang menunjukkan komitmennya memberikan pengalaman penuh untuk para penonton Yogyakarta. Namun, waktu seakan berlalu begitu cepat karena semua larut dalam euforia yang tercipta di venue.

Beberapa lagu yang dibawakan malam itu antara lain “Kenangan Manis,” “Monolog,” “Closure,” dan “Pupus.” Semua dikemas dalam aransemen dinamis dengan emosi yang naik turun.

Tak hanya itu, Pamungkas juga mempersembahkan aransemen baru untuk lagu-lagu lama serta membawa lagu barunya yang baru saja dirilis, berjudul “Sambung.”

Setiap penampilan lagu baru ini disambut sorak-sorai penonton yang tak henti-henti, dengan lompatan demi lompatan penuh semangat yang membuat suasana semakin membara.

Pamungkas pintar mengatur alur, dari lagu sendu yang membuat penonton terdiam, hingga anthem pop yang membuat semua lompat dan teriak. Meski konser berlangsung lebih dari dua jam, tidak ada satu pun momen yang terasa membosankan. 

Penonton terus larut dalam setiap transisi, sementara Pamungkas tak segan melempar senyum, candaan ringan, dan momen reflektif yang menyentuh hati.

Dengan 30 lagu, konser ini terasa seperti perjalanan penuh, dari nostalgia, pengakuan, penerimaan, hingga perayaan. Sebuah emotional rollercoaster yang hanya bisa dibawakan oleh musisi dengan kemampuan storytelling sekuat Pamungkas.  

Meski konser ini membawa tajuk “Mini Solitaire”, tidak ada yang terasa mini dari malam itu. Venue boleh tidak sebesar konser stadion, tapi emosi yang tercipta begitu besar.

JNM Bloc yang biasanya menjadi ruang komunitas seni malam itu menjelma jadi lautan suara. Sorotan lampu, tata panggung yang simpel namun estetik, dan suara Pamungkas yang khas, semuanya berpadu menghadirkan malam yang tak terlupakan.

Banyak penonton terlihat merekam dan bernyanyi sambil memejamkan mata. Musik Pamungkas memang bukan hanya untuk didengar, tapi untuk dirasakan.

Pamungkas dan Yogyakarta: Hubungan yang Selalu Kuat

Potret Pamungkas di Mini Solitaire Yogyakarta (Instagram/@hectic_creative)
Potret Pamungkas di Mini Solitaire Yogyakarta (Instagram/@hectic_creative)

Yogyakarta memang bukan kota baru bagi Pamungkas. Ia beberapa kali tampil di sini dan selalu mendapat sambutan luar biasa. Namun, Mini Solitaire kali ini terasa berbeda, lebih dekat, lebih raw, dan lebih personal.

“Yogya benar-benar istimewa, rasanya seperti pulang ke rumah,” ujar Pamungkas saat penampilannya. Ucapan sederhana itu langsung disambut dengan sorakan dan tepuk tangan panjang.

Dengan penuh semangat dan kehangatan, Pamungkas meninggalkan jejak tak terlupakan di kota yang selalu ia sebut sebagai rumah kedua. Semoga euforia dan kenangan indah malam ini terus menginspirasi perjalanan musiknya ke depan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak