Hasan Nasbi Sentil Gaya Komunikasi, Menkeu Purbaya Beri Jawaban Menohok!

Hikmawan Firdaus | Rahmah Nabilah Susilo
Hasan Nasbi Sentil Gaya Komunikasi, Menkeu Purbaya Beri Jawaban Menohok!
Kolase Foto Purbaya Yudhi Sadewa dan Hasan Nasbi (Instagram/purbayayudhi_official, hasan_nasbi)

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara menanggapi kritik publik terhadap gaya komunikasinya yang dinilai ceplas-ceplos dan terkesan ‘koboi’, sehingga dianggap berpotensi mengganggu soliditas pemerintahan. Kritik tersebut sebelumnya disampaikan oleh Hasan Nasbi, mantan Kepala Bakom sekaligus Komisaris Pertamina.

Namun, bukannya bersikap defensif, Purbaya justru menegaskan bahwa gaya komunikasinya yang blak-blakan merupakan strategi terukur untuk memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat sentimen positif terhadap perekonomian nasional.

Menurutnya, gaya bicara yang terkesan ‘koboi’ bukanlah arogansi, melainkan strategi komunikasi yang sengaja digunakan untuk menggugah persepsi publik di tengah melemahnya ekonomi pasca-unjuk rasa Agustus lalu. Ia menegaskan, sikap blak-blakan itu merupakan bagian dari upaya membangkitkan kembali optimisme masyarakat terhadap pemerintah.

“Stabilitas pemerintahan saat ini amat baik di mata masyarakat, kecuali mungkin di mata orang itu, ya,” sindir Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (27/10/2025), dikutip dari Suara.com.

Purbaya kemudian menampilkan data survei Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) terhadap pemerintah per Oktober 2025 yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Hasilnya menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam kepercayaan publik setelah pemerintah meluncurkan sejumlah kebijakan berani yang disebut banyak pihak sebagai gaya ‘koboi’ khas Purbaya.

Ia menjelaskan bahwa sentimen publik memiliki korelasi kuat dengan kinerja ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga pada Kuartal II-2025 tumbuh 4,97% (year on year) dan menyumbang 54,25% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menandakan tren pemulihan yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Juli, Agustus, dan September kemarin merupakan periode yang berat. Sentimen publik turun ke titik terendah dan banyak terjadi demonstrasi besar. Lalu kami ambil langkah-langkah yang mungkin terlihat drastis atau ceplas-ceplos, ya, bahkan terkesan ‘koboi’. Tapi hasilnya nyata: sentimen publik berbalik positif, kepercayaan terhadap pemerintah meningkat,” jelasnya.

Menurut Purbaya, hubungan antara ekonomi dan kepercayaan publik sangat erat

“Ketika ekonomi melemah, masyarakat frustrasi dan mudah kecewa dengan pemerintah. Tapi begitu ekonomi membaik, mereka kembali percaya dan optimistis,” ungkapnya.

Purbaya juga menepis tudingan bahwa dirinya kerap bertindak sendiri atau tanpa koordinasi dengan jajaran pemerintahan. Ia menegaskan seluruh kebijakan dan komunikasi publik yang dilakukannya berada di bawah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Saya ini hanya perpanjangan tangan Bapak Presiden. Bahkan bisa dibilang, gaya saya versi yang lebih halus dari beliau. Saya pernah bilang ke beliau, saya akan pastikan belanja pemerintah tepat waktu. Beliau hanya bilang, ‘Go ahead, jalan terus.’ Karena memang kita butuh percepatan ekonomi di kuartal keempat ini, dan hasilnya sudah mulai terlihat. Harapannya, tren positif ini terus berlanjut,” pungkasnya tegas.

Dengan pernyataan tersebut, Purbaya ingin menegaskan bahwa gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos dan terkesan ‘koboi’ bukanlah sikap asal bunyi, melainkan strategi komunikasi yang disetujui Presiden Prabowo, demi memperkuat kepercayaan publik, menjaga stabilitas, dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak