Husein Ja’far Al Hadar atau akrab disapa Habib Jafar mengaku sempat menangis saat mendengar kabar kasus narkoba yang menimpa Onadio Leonardo atau Onad. Keduanya dikenal sebagai rekan dalam sebuah podcast yang fenomenal karena membahas berbagai topik, termasuk soal toleransi antaragama.
Bagi Habib Jafar, kabar tersebut menjadi pukulan yang cukup berat. Ia tidak marah, tetapi justru bingung dengan perasaannya sendiri saat mengetahui Onad terjerat kasus tersebut.
Melalui podcast Close The Door di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu (5/11/2025), Habib Jafar menceritakan bagaimana perasaannya ketika mendengar berita itu. Ia mengaku tidak menyangka dan bahkan menangis saat mengetahui kabar tersebut.
Habib Jafar mengenal Onad sebagai sosok saudara yang sangat baik. Ia juga menyebut bahwa selama ini mereka adalah pejuang bersama dalam menyuarakan toleransi antaragama. Namun, Habib Jafar menyadari bahwa ada sisi lain dari Onad yang tidak ia ketahui.
“Itu sisi yang gua kenal dari Onad, dan sisi lainnya gue nggak kenal, makanya gue kaget kemarin,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Jafar merasa tidak pantas jika dirinya yang harus menjelaskan tentang kasus tersebut. Menurutnya, hanya Onad yang berhak untuk menceritakan alasannya secara langsung.
“Dan terkait itu, berarti yang etis dan pantas untuk cerita adalah Onad. Karena memang kita nggak tahu dan nggak etis kalau kita yang cerita,” ujar Habib Jafar.
Ia juga menegaskan bahwa manusia tidak boleh menutup hati untuk memeluk orang yang berbuat salah agar bisa kembali ke jalan yang benar. Namun, di sisi lain, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap kesalahan yang dilakukan.
“Kita nggak menutup hati untuk memaafkan, justru karena kita cinta, kita akan peluk agar kembali ke pelukan yang hangat,” ujar Habib Jafar.
“Tapi kita juga nggak boleh menutup mata terhadap kesalahan yang dilakukan, karena ia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya agar menjadi efek jera,” tambahnya.
Habib Jafar mengaku tidak bisa mendeteksi perasaan yang muncul dalam dirinya saat mendengar kabar itu. Ia merasa bingung, kaget, dan akhirnya menangis karena rasa sayangnya pada Onad.
“Terus terang gue nggak tahu ya, gue nggak bisa mendeteksi apa yang terjadi pada diri gue hari itu. Bingung, kaget, bahkan nangis, karena sayang,” katanya.
Ia juga menambahkan, siapapun saudaranya yang sedang terjatuh, ia merasa berkewajiban untuk menasehatinya dengan cara yang ia yakini. Menurutnya, setiap orang memiliki caranya masing-masing, dan adil bukan berarti harus sama.
“Tapi intinya, siapapun saudara-saudara gue yang jatuh, gue harus menasehati dia, kemudian memeluk dia untuk bangkit kembali. Dengan cara gue, dan setiap orang caranya berbeda-beda. Karena bagi gue, adil bukan berarti sama,” ujar Habib Jafar.
Bagi Habib Jafar, saudara yang sedang terjatuh perlu dirangkul agar bisa bangkit dan belajar dari kesalahannya. Ia percaya, setiap manusia berhak mendapat kesempatan kedua, karena dari kesalahanlah seseorang belajar untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS