Kisah cinta Albi Dwizky dan mendiang Shella Selpi menjadi salah satu kisah yang membekas di hati banyak orang. Bukan karena drama atau kontroversi, tetapi karena ketulusan yang ditunjukkan Albi bahkan setelah kepergian orang yang paling ia cintai.
Publik dibuat haru sekaligus kagum melihat bagaimana Albi tetap menjaga ruang untuk Shella dalam hidupnya, seolah cinta itu masih berdetak meskipun raganya sudah tiada.
Shella menghembuskan napas terakhir pada Kamis (29/8/2024) setelah berjuang melawan kanker ovarium. Kepergian Shella sangat meninggalkan duka mendalam bagi Albi.
Melalui unggahan podcast di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Rabu (19/11/2025), Albi mengungkapkan bahwa ia masih rutin mengunjungi makam Shella.
Dalam satu minggu, setidaknya tiga kali ia datang, dan hari Jumat menjadi hari wajib baginya karena Shella dimakamkan di hari tersebut.
“Aku seminggu tiga kali, tapi kalau Jumat itu wajib. Karena dia dikebumikan hari Jumat,” ujar Albi.
Satu tahun setelah kepergian Shella, Albi mengaku belum ada sosok yang mampu menggantikan tempat Shella di hatinya.
Ia tidak menutup mata bahwa ada beberapa orang yang mencoba mendekatinya melalui pesan Instagram, tapi hatinya belum siap menerima siapa pun.
“Ada pasti kayak nge-DM, cuma ya aku belum bisa buka hati lagi karena belum ada yang bisa gantiin Shella di hidup aku,” ujarnya.
Albi mengungkapkan bahwa ia percaya pada cinta sejati, dan bagi dirinya, Shella adalah cinta sejati tersebut. Meskipun belum mengetahui bagaimana ke depannya, ia merasa seluruh cintanya seakan sudah ia berikan kepada Shella.
“Kayaknya nggak mungkin deh bang, tapi nggak tahu ya, kayaknya cintaku udah habis di Shella. Kayak udah stop deh, gue sayang banget sama dia,” ujarnya.
Selain perjuangan yang dilalui Shella semasa hidup, Albi mengatakan bahwa banyak hal yang ia rindukan. Dari sekian banyak kenangan, senyum Shella menjadi hal yang paling membekas di ingatannya.
“Kayak senyumnya dia sih lebih tepatnya, senyum kekuatan senyum bahagianya dia. Semualah,” ujarnya.
Tak hanya itu, momen sederhana seperti jalan-jalan bersama hingga pelukan Shella menjadi kerinduan yang terus menghampiri.
“Yang paling aku rindukan banyak ya, kangen kita jalan-jalan. Kangen pengen peluk aja, pengen peluk,” ujarnya.
Meski waktu terus berjalan, Albi memilih untuk tetap merawat cinta dan kenangan yang pernah ia bagi bersama Shella. Ia berharap suatu hari, di kehidupan setelah ini, ia bisa kembali dipertemukan dengan perempuan yang menjadi rumah bagi hatinya.
Dalam diam dan doa, ia menjaga cinta itu tetap utuh menunggu kemungkinan untuk bertemu kembali di kehidupan lain.