Mahasiswa KKN 29 BTV III UNEJ Terapkan Digitalisasi UMKM di Desa Garahan

Munirah | Maharani Edi
Mahasiswa KKN 29 BTV III UNEJ Terapkan Digitalisasi UMKM di Desa Garahan
Dokumentasi Kegiatan KKN BTV III UNEJ.

Peserta KKN BTV III UNEJ yang melakukan KKN secara mandiri tersebar di berbagai daerah, salah satunya di Desa Garahan. Desa Garahan adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Desa Garahan terletak cukup jauh dari perkotaan dengan jarak kurang lebih 29 KM dari kota. Jumlah penduduk di Desa Garahan adalah sebanyak 10.471 jiwa dengan persentase laki-laki 49% dan perempuan 51%. Desa Garahan juga dekat dengan perbatasan antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. 

Maharani Edi Shashanti (20) merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN BTV III UNEJ yang mengambil tematik "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" melakukan kegiatan KKN di desanya sendiri yaitu Desa Garahan.

Banyak warga Desa Garahan yang memiliki berbagai macam usaha, mulai dari usaha keripik, tahu, tempe, rujak, warung makan dan yang paling terkenal dari Desa Garahan yaitu nasi pecel pincuk.

Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha di Desa Garahan mengalami penurunan pendapatan. Oleh karena itu dengan adanya KKN BTV III UNEJ ini, Maharani sebagai mahasiswa akan berusaha membantu menyelesaikan permasalahan pelaku usaha yang ada di Desa Garahan.

Kedai Mas Gegar

Dari banyaknya usaha yang ada di Desa Garahan, Maharani memilih salah satu warga yang memiliki usaha kuliner sebagai sasarannya yaitu Kedai Mas Gegar. Kedai Mas Gegar terletak di Dusun Krajan, tepatnya di belakang SMPN 3 Silo.

Pemilik dari Kedai Mas Gegar ini adalah ibu Putri Mei Lestari yang membuka usahanya sejak bulan Juli 2020. Terdapat berbagai menu disediakan di tempat ini seperti ayam geprek, lalapan, nasi goreng, ikan bakar, dan  berbagai macam minuman. 

Kedai Mas Gegar sendiri berada di tengah persawahan yang pemandangannya bisa dinikmati oleh pengunjung. Selain itu, Kedai Mas Gegar juga menyewakan tempatnya yang bisa digunakan untuk acara perayaan, rapat, dan reuni karena tempatnya yang cukup luas dilengkapi dengan mushola, panggung karaoke, dan free wifi

Meski dibuka ditengah pandemi Covid-19, pada awal pembukaan banyak pengunjung datang ke Kedai Mas Gegar yang berasal dari dalam maupun luar Kabupaten Jember. Namun, seiring berjalannya waktu pengunjung yang datang ke Kedai Mas Gegar semakin sedikit. Hal ini disebabkan oleh kurangnya promosi yang dilakukan pemilik.

Pelatihan Digital Marketing

Dengan adanya permasalahan tersebut, Maharani membuat beberapa program kerja yang akan dilakukan selama 30 hari KKN. Program kerja yang dibuat ialah memberikan pemahaman dan penerapan digitalisasi UMKM di Kedai Mas Gegar.

Penerapan digitalisasi UMKM diawali dengan pengenalan digital marketing, dilanjutkan dengan pemanfaatan media sosial sebagai media promosi dan pelatihan desain grafis untuk poster produk dan feeds Instagram, serta pelatihan pembukuan digital dikarenakan pembukuan yang dilakukan sebelumnya masih secara manual dan kurang tersusun. 

Pelaksanaan KKN yang sudah berjalan selama 3 minggu digunakan oleh Maharani untuk mendapingi pemilik Kedai Mas Gegar dalam pemahaman strategi digital marketing bisnis kuliner, pelatihan desain grafis untuk poster dan foto produk, serta membantu pemilik dalam mebuat pesanan konsumen.

Pada minggu keempat Maharani juga akan mengenalkan pencatatan keuangan digital melalui aplikasi Buku Kas. Selain itu, juga akan diadakan kegiatan promosi melalui sosial media yaitu Whatsapp dan Instagram.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak