Jalan Setapak di Sepertiga Malamku

Munirah | Sri Ayuningsih
Jalan Setapak di Sepertiga Malamku
Ilustrasi sajadah. [Shutterstock]

Dimulai dari sebuah jalan setapak nan sempit

Terangkainya sebuah pertemuan awal dari sebuah kisah

Pohon-pohon dan rembulan malam saksi pertemuan dua insan

Terukir garis senyum diwajah pertanda bahagia

Namun di malam mendatang tak lagi kutemukan jalan itu

Kuingin lalui terus menerus meski berteman bayangmu

Menyusuri jalan setapak hingga air langit menyentuh tubuh dan dinginnya malam

merasuk kalbu

Tegak berdiri bersama harapan di sepertiga malamku

Menangis tersedu tanpa suara agar hanya aku yang mendengar

Entah adakah penghujung pengharapanku yang terlalu besar

Karena aku teramat terbiasa menantinya

Jalan setapak di sepertiga malamku

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak