Jasa Pahlawanku yang Terindukan

Munirah | Budi
Jasa Pahlawanku yang Terindukan
Ilustrasi Sastra. (Iqbalnuril / Pixabay)

Jasamu meriuk dalam keabadian sejarah.
Kedamaian cita-cita abadi sepanjang masa engkau perjuangkan.
Tetesan darah dan airmata, hanyalah bunga-bunga dalam perjuangan.

Ku hisap pahitnya kehidupan melihat kenyataan yang penuh dengan kemunafikan atas Jasamu yang telah disia-siakan.
Entah mengapa jasamu hanya dijadikan pajangan generasi saat ini.
Seandainya engkau bisa berteriak dalam kuburmu.
Melihat anak cucu bergumam dalam kebodohan.

Perampasan hanyalah tontonan ketidakpedulian, walau mereka berteriak tanpa suara.
Lebih baik aku menyelinap dalam ketenanganmu yang disana, daripada aku harus menanggung keterpurukan kenyataan.

Bait-bait Tuhan menjadi senjata paling ampuh untuk menghancurkan persatuan Indonesia.
Kini aku merindukan murnihnya jasa pahlawanku, agar aku mampu melihat terangnya masa dapan nantinya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak