Aku, Wanita Masa Lalu

Munirah | Xandra Junia Indriasti
Aku, Wanita Masa Lalu
Ilustrasi Wanita yang Tengah Depresi dan Rindu Masa Lalu Indah. (pixabay)

Kulewati kembali hari-hari pilu

Dimana aku terus menunggu

Mimpi kala rindu membelenggu

Pada sosok diri di masa lalu

Bahagia seringkali menepi

Membawaku terus-terusan pergi

Tanpa ada yang menyakiti

Seolah paling beruntung di muka bumi

Senyumku mulai merekah

Sungguh indah terlukis di wajah

Sampai tersadar itu berkah

Sebelum hidup diisi oleh amarah

Ketika melewati satu jalanan

Bunga dan ranting seakan turut berperan

Disentuhnya aku dengan penuh kelembutan

Seiring terasa nyaman hingga pikiran

Waktu berlalu seperti detak jantung

Orang-orang yang tengah bingung

Sembari remas serpihan jagung

Berpikir bahwa hidup harus disambung

Masa indah itu perlahan sirna

Sejak orang dekat tak lagi bersama

Sulit bagiku mengerti arti cinta

Jika segalanya berujung lara

Cinta tak harus tentang dia

Tapi juga mereka, yang kusebut keluarga

Suasana rumah sudah sangat berbeda

Tiada lagi yang sibuk bertanya

Sungguh kejadian ini sulit terbesit

Pada pikiran yang tiba-tiba menyempit

Hati dengan mudah merasa sakit

Saat tahu ceritamu berubah menjadi pahit

Satu pagi hujan berdecik

Semuanya terlihat sedang asyik

Seolah hidupnya selalu baik

Namun bagiku sungguh tidak menarik

Berbagai menu lezat bahkan tersedia

Namun sulit untuk aku yang tak selera

Masih mampu bernapas pun cukup lega

Walau entah kisahku bisa berhenti dimana

Kujalani tiap menitnya dengan suram

Sampai kuingat hari t'lah berganti malam

Hati pun hanya ingat oleh kondisi padam

Usai dibekuk kalimat bak pisau tajam

Emosi semakin tidak memiliki arah

Seiring luka yang dianggap parah

Aku terus menyatakan bersalah

Pada hal yang bahkan belum dijamah

Kesedihan pun tak jarang menyerang

Seakan diri ini sudah sulit merasa senang

Ku hanya bisa berdiam diri di ranjang

Berharap dapat kembali hidup tenang

Aku, wanita yang terlihat sangat malang

Berpesan agar segala yang menantang

Dapat segera bertemu titik terang

Meski sementara kamu harus melajang

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak