Cerita Budi

Hernawan | Dream Praire
Cerita Budi
Ilustrasi sayuran di kios (Pixabay).

Hari masih gelap di suatu kampung yang sunyi

Seorang pemuda menyusuri jalan sambil bernyanyi

Mengayuh sepeda tua yang telah kusam

Tak membuat wajahnya berubah masam

Baginya hari ini seperti hari kemarin dan selumbari

Akan dijalaninya dengan berjalan ataupun berlari

Budi, begitu orang di kampung memanggilnya

Menyingkat nama Setia Budi pemberian ayahnya

Perjalanan yang ditempuh masih jauh dari sampai

Budi berhenti bukan karena ada sosok semampai 

Namun karena gemeretak berisik rantai sepeda 

Memaksa perjalanannya menjadi tertunda

Di tapal batas Budi pun berjongkok dan memeriksa

Membetulkan rantai sepeda tanpa putus asa

Terkejut oleh uluran jemari bersih dan halus 

Memberinya minum disertai senyum tulus

Lidah Budi kelu, seketika diam tanpa kata

Melihat mata yang lebih indah dari permata 

Melihat paras secantik putri dalam dongeng

Berbeda dengan wajah tetangganya yang cengeng

Tak terjadi  percakapan yang berlebihan

Hanya menyebut nama layaknya perkenalan

Lembut suara gadis itu menyebut namanya Putri

Tetapi segera dalam hati Budi nama itu terpatri

Budi baru hendak mengucapkan terima kasih

Ketika terdengar suara memanggil penuh kasih

Sang ibu memanggil dari dalam mobil merah

Terlihat olehnya Budi dan menjadi  marah

Terdengar kalimat angkuh dari sang ibu

Ia tak suka Putri berbicara kepada babu

Remuk perasaan Budi bagai gelas tergilas

Semua perasaan bahagia terbang lepas

Budi seakan baru saja ditampar

Tinggalkan  mimpi dan ia pun tersadar

Ada banyak sayuran yang harus dibeli

Untuk dibawa ke kampung dan  dijual kembali

Budi pun mengayuh sepeda dengan kencang

Walau sepedanya sudah laksana orang pincang

Yang penting dapat tunai tugasnya hari ini

Sebagai bakul sayur di kampung sendiri

Walau untung tidaklah besar

Budi belum pernah  menjadi gusar

Baginya asal bisa membantu ayah dan ibu

Cukuplah tenang terasa sampai kalbu

Tapi sejak pertemuan dengan Putri

Bayangan masa depan membuatnya ngeri

Takut jika ia hidup dengan cara seperti ini

Mendekati Putri hanya akan menjadi mimpi

Budi masih setia sebagai bakul sayur

Kali ini semua telah terencana dan teratur

Sembari melanjutkan tugas menuntut ilmu

Menyisihkan  semua kesenangan semu

Budi bertekad merubah nasib di masa depan

Dimulai dari niat dan perencanaan

Agar kelak Budi menjadi pantas

Saat menjemput Putri di tapal batas

Borneo, September 2021

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak