Sebagai orang asli Pemalang Jawa Tengah, rasanya malu kalau tidak bisa bercerita tentang kuliner khas legendaris asli Pemalang yang sudah menusantara, salah satunya adalah Kuliner Nasi Grombyang .
Berikut adalah hal unik dari Nasi Grombyang kuliner khas Pemalang:
1. Keunikan Namanya
Dalam bahasa Pemalang, Grombyang berarti mengapung di permukaan atau bergoyang-goyang. Mengapa Nasi Grombyang itu identik dengan bergoyang- goyang. Dalam penyajian Nasi Grombyang ini komposisi antara kuah Grombyang dengan nasinya, lebih banyak kuah daripada nasinya. Sehingga nasinya dapat mengapung dan bergoyang-goyang di antara kuah Grombyangnya. Nama Grombyang ini tidak bisa didapati di kota-kota lain, sehingga nama Grombyang sangat ikonik dan unik.
2. Konten Menunya
Bahan utamanya dari Nasi Grombyang ini adalah Daging Kerbau yang diiris besar-besar, ditambah menu kaldunya yang terbuat dari kluwak, serundeng, serta dari lemak daging kerbau sendiri. Hal tersebut lah yang membedakan Nasi Grombyang dengan soto-soto daging pada umumnya. Sekilas rupanya mirip dengan Rawon tetapi isiannya berbeda.
3. Menu Warisan Turun Temurun Nenek Moyang
Menu Nasi Grombyang Pemalang merupakan resep para orang tua dari para penjual Nasi Grombyang yang diwariskan secara turun temurun. Pada tahun 1960-an, konon para orang-orang tua mereka berjualan keliling dan ketika sampai jantung perkotaan sekitar alun-alun Pemalang dan Stasiun Kereta Api Pemalang, persisnya di Pelutan Pemalang yang sampai sekarang laris manis dipadati oleh pembeli baik dari wisatawan domestik maupun dari wisatawan di luar kota Pemalang.
4. Menu Pendukung
Sebagian besar warga Pemalang terkenal lebih menyukai memakan daging kerbau daripada daging sapi, maka menu pendukungnya pun adalah Sate Daging Kerbau. Kalau Anda penyuka daging sapi, ketika berkunjung dan berkuliner ria di Warung Makan Nasi Grombyang ingin makan daging sapi memang akan sedikit kesulitan. Inilah yang membedakan kuliner khas Pemalang dengan kota-kota lain di Nusantara.
5. Kurangnya Fasilitas Tempat Parkir
Satu lagi yang unik dari Kuliner Legendaris, tempat jualan di pinggir jalan yang praktis makan jalan utama dan kurangnya fasilitas lahan parkir terutama yang di utara Alun-Alun Pemalang. Sehingga terkesan siapa cepat akan dapat. Banyak orang-orang yang berasal dari luar kota yang kecelik (tidak beruntung) gara-gara tidak dapat parkir mobil. Sudah jauh-jauh datang ke Pemalang mau makan Nasi Grombyang eh ga jadi gara-gara ga dapat parkir. Apalagi ketika masa-masa Lebaran Idul Fitri, sudah dapat dipastikan banyak yang tidak bisa menikmati Nasi Grombyang alah alasan klasiknya adgara-gara tidak bisa parkir. Dan hal unik ini juga tidak dapat ditemui selain di Pemalang.
6. Ada 3 Nama Unik Penjual Nasi Grombyang
Sebagai orang Pemalang, saya sering mendengar, melihat dan membicarakan 3 nama penjual Nasi Grombyang Legendaris Khas Pemalang, yaitu Warso, Waridin dan Toli. Tiga nama inilah yang sudah melekat dengan branded Nasi Grombyang Khas Pemalang, sehingga jika disambungkan menjadi Nasi Grombyang Pak Warso, Nasi Grombyang Pak Waridin dan Nasi Grombyang Pak Toli.
Semoga review kuliner legendaris khas Pemalang ini, dapat menambah wawasan tentang khasanah perkulineran nusantara. Semoga kuliner nusantara tetap eksis di bumi Indonesia sendiri. Semoga menggugah para generasi muda kita untuk lebih mencintai produk-produk lokal, syukur-syukur mau meneruskan perjuangan para leluhur kita sebagai pewaris kuliner khas Pemalang yang tidak lekang dimakan zaman. Bagi Pemerintah Daerah bekerja sama dengan para pengusaha Nasi Grombyang untuk mencari solusi tentang penyediaan fasilitas lahan parkir yang memadai.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).