10 Lagu K-Pop Tentang Kesehatan Mental, Sudah Pernah Dengar?

Munirah | Shinta Ci
10 Lagu K-Pop Tentang Kesehatan Mental, Sudah Pernah Dengar?
Kang Daniel, Agust D, Changbin. (Koreaboo)

Sementara penyakit mental perlahan-lahan menjadi kurang distigmatisasi untuk dibicarakan di beberapa negara, topik tersebut menjadi hal serius di Korea Selatan.

Faktanya, pada 2019, negara itu masuk di posisi no.4 dalam daftar negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.

Tekanan besar selalu dirasakan oleh semua orang, termasuk para idol yang dituntut untuk selalu tampil sempurna di atas panggung. Dan beberapa artis K-Pop ini sangat lantang mengekpresikan perjuangan mereka dalam menghadapi 'penyakit mental' melalui musik.

Berikut adalah daftar 10 lagu dari artis K-Pop tentang kesehatan mental:

 1. “Paranoia” oleh Kang Daniel

Kang Daniel mengatakan bahwa album asal “Paranoia”,  Yellow , adalah album paling pribadinya, dan bahwa setiap lagu di album itu ditulis berdasarkan periode sulit tertentu dalam hidupnya. 

"Tema (album) itu sendiri berat, tetapi , saya ingin mengungkapkannya dengan jujur. Saya percaya ini adalah perasaan yang dapat dirasakan semua orang, hanya ada perbedaan dalam luas dan kedalamannya… Saya bersyukur bahwa saya dapat menampilkan perasaan yang saya rasakan melalui musik. Alasan saya memusatkan perhatian pada aspek gelap seperti itu adalah karena mayoritas orang enggan mengangkatnya. Saya ingin mengakui kekhawatiran saya dan membicarakannya," ujar Kang Daniel.

Dengan lirik seperti,  “Ketakutan tanpa akhir, malam yang mengerikan" dan, “Kamu bisa lari, kamu bisa bersembunyi/Tapi mereka selalu menemukanmu/Menyebar perlahan di hatimu/ Mereka hidup dalam kegelapan,” lagu tersebut dapat dipahami dengan baik oleh mereka yang telah berjuang dengan kesepian dan kecemasan yang melumpuhkan dalam hidup mereka, dan mudah-mudahan bisa membuat mereka sadar bahwa mereka tidak sendirian.

2. “Borderline” oleh Sunmi

Akhir tahun lalu, Sunmi mengaku bahwa dia  didiagnosis dengan gangguan kepribadian ambang. Itu adalah penyakit mental yang sering dikategorikan oleh suasana hati yang tidak stabil, seperti campuran antara depresi dan kecemasan, dan lagunya “Borderline” secara langsung membahas perjuangannya melawan penyakit tersebut.

Lirik seperti, “Aku terlalu bersemangat / terasa seperti seekor burung hidup di kepalaku,” menggambarkan bagaimana perasaan Sunmi yang harus hidup dengan penyakit tersebut.

3. “Holo” oleh Lee Hi

"Holo" mungkin tampak seperti judul yang tidak biasa untuk lagu tentang kesepian, tapi sebenarnya kata "hollo" diterjemahkan menjadi "sendirian" dalam bahasa Korea. Merasa sendirian dan kesepian adalah emosi yang  dirasakan oleh semua orang di beberapa titik dalam hidup mereka, dan itulah alasan Lee Hi menulis lagu itu sejak awal.

"Secara pribadi, ketika saya memikirkan lagu ini, itu menenangkan pikiran saya. Ketika saya menyanyikannya, saya berharap itu bisa menghibur orang melalui banyak hal. Akhir-akhir ini kacau, kau tahu? Kenyamanan yang sama yang saya rasakan ketika saya menerima lagunya, ketika saya membuat liriknya, saya ingin berbagi. Saya sedang berpikir tentang bagaimana kesepian tidak hanya terjadi ketika Anda sendirian. Orang bisa kesepian saat bersama orang lain. Ketika Anda merasa kesepian, baik sendirian atau bersama orang lain, Anda harus mencoba lebih mencintai diri sendiri dengan menjadi diri sendiri," kata Lee Hi.

Lirik "Holo" memang membahas perasaan kesepian, namun ada sisi harapan dari lagu itu juga, seperti. “Aku terlalu berharga untuk hanya duduk dan khawatir / tidak apa-apa menjadi dirimu sendiri.”

4. "Numb" oleh CIX

CIX juga tidak takut untuk menyentuh masalah kesehatan mental. Yang lebih mengesankan adalah bahwa lagu ini adalah comeback pertama grup tersebut setelah debut mereka.

“Numb” menyelami subjek tentang bagaimana para siswa merasa tertekan untuk berhasil dalam masyarakat yang kompetitif, sesuatu yang sangat berdampak pada pemuda Korea Selatan pada khususnya.

Dan Younghee pernah berkata, "Lagu ini tentang berbagai masalah yang dihadapi generasi kita. Ini dimaksudkan untuk memberi harapan dan memberitahu orang-orang untuk tidak menyerah."

5. “Wake Me Up” oleh BAP

“Wake Me Up” ditulis oleh leader BAP yang sekarang sudah bubar, Yongguk. Liriknya dengan jelas menggambarkan bagaimana rasanya terjebak dalam pikiran sendiri, dan video musiknya menunjukkan representasi dari orang-orang yang berjuang dengan berbagai penyakit mental.

Lagu ini dimulai dengan muram dan putus asa, dengan lirik seperti,  “Ini adalah terowongan tanpa akhir / aku perlu menemukan diriku sendiri.”

6. “Zombie” oleh DAY6

DAY6 terkenal dengan lirik mereka yang sangat pribadi dan jujur, dan "Zombie" lagu yang mereka buat untuk menceritakan tentang perjuangan mereka menghadapi penyakit mental.

Sama seperti kebanyakan orang, mereka juga pernah merasa hidup tanpa tujuan nyata, hanya mengulangi aktifitas yang sama setiap harinya.

Aku merasa seperti menjadi zombie/tidak hidup, tapi aku masih berjalan” adalah kata-kata yang dinyanyikan dalam chorus, dan lagu tersebut sangat cocok untuk membantu pendengar merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam mengalami emosi semacam ini.

7. “Dear Me” oleh Taeyeon

“Dear Me” adalah lagu tentang mencitai diri  sendiri. Taeyeon menggambarkan perjuangannya dalam melalui masa gelap dan bagaimana hal itu membuatnya lebih kuat dari sebelumnya.

Liriknya sangat dalam, mulai dari “lihatlah aku yang bertahan dalam kegelapan yang panjang / Aku tidak bersembunyi lagi bahkan jika malam datang lagi / Aku memiliki diriku di sisiku,” hingga,  “Aku mencintai diriku sendiri / Aku percaya pada diriku sendiri.” Taeyeon tampaknya ingin siapa pun yang mendengar lagu tersebut untuk menjadi kuat.

8. “Streetlight” oleh Changbin ft. Bang Chan (Stray Kids)

“Streetlight” adalah lagu yang dibuat sendiri oleh anggota Stray Kids, Changbin dan Bang Chan, yang berbagi kisah tentang seseorang yang berjuang dengan rasa sakit emosional tetapi bersembunyi di balik senyuman dan berpura-pura semuanya baik-baik saja.

"Jika kamu meminta nasihat seseorang tentang masalahmu, bahkan jika orang itu tidak dapat menyelesaikan segalanya untukmu hanya dengan membuka perasaanmu membuat hati  sedikit lebih mudah… Sejujurnya, sebelum saya menulis lagu ini, ada saatnya ketika saya juga benar-benar berjuang sendiri dan tidak bisa memberi tahu siapa pun. Tetapi dengan menuliskan perasaan itu ke dalam lirik saya dan merekam lagu ini, saya merasa seperti telah membagikannya kepada seseorang, itu membuat saya merasa lega," ujar Changbin.

9. “Mist” oleh ATEEZ

"Mist" adalah lagu yang menjelaskan perasaan ketika yang dialami seseorang yang tidak yang tidak yakkin apakah sudah memilih jalan yang benar dalam hidup atau tidak.

Dengan lirik seperti “Bagaimana jika itu sebaliknya” mereka bertanya-tanya apakah kecemasan mereka tidak akan ada jika mereka memilih jalan lain,  “Jadi tolong katakan padaku semuanya akan baik-baik saja dalam kabut kecemasan ini." Lirik pada akhir lagu tersebut meyakinkan pendengar jika akhirnya, matahari akan selalu terbit dan membersihkan kabut.

10. "The Last" oleh Agust D

Dan terakhir, daftar seperti ini tidak akan lengkap tanpa lagu karya Agust D, “The Last”. Agust D, atau lebih dikenal dengan nama panggung Suga BTS, sangat berterus terang tentang perjuangannya melawan depresi. Dia bahkan pernah berbagi bahwa ia pernah mencoba bunuh diri.

Lirik “The Last” sangat personal untuk pengalaman Agust D sendiri, fluktuasi antara perasaan putus asa, percaya diri, membenci diri sendiri, dan berusaha menjadi kuat adalah gambaran realistis tentang bagaimana rasanya hidup dengan penyakit mental.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak