Rumah Rengasdengklok, Saksi Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Kemerdekaan

Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Rumah Rengasdengklok, Saksi Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Kemerdekaan
Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud).

Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak terlepas dari peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini berlangsung satu hari sebelum hari Kemerdekaan yakni 16 Agustus 1945. Saat itu, para golongan muda memboyong Soekarno dan Mohammad Hatta untuk mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Suasana Luar Rumah Rengasdengklok

Kedua tokoh Bangsa Indonesia itu dibawa oleh pemuda ke Rengasdengklok dan singgah di rumah milik Djiauw Kie Siong. Rumah di pinggiran Sungai Citarum ini menjadi saksi perjuangan Bangsa Indonesia. Rumah tersebut masih terawat dengan baik hingga kini. Bentuk bangunan dipertahankan sebagaimana dahulu kala.

Pagar rumah ini dicat dengan warna merah dan putih, serta terdapat gapura bertuliskan Rm. Sejarah. Pengunjung dapat memarkirkan kendaraan di halaman depan dan samping yang luas. Dari luar, rumah ini tampak sederhana dengan dominasi warna hijau.

Bagian Luar Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Bagian Luar Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Suasana Dalam Rumah Rengasdengklok
Beranjak ke dalam rumah, kalian akan melihat pernak-pernik khas Tionghoa, seperti meja sembahyang, lilin, dan dupa. Beberapa foto Soekarno, Hatta, dan tokoh nasional lainnya terpampang di dinding rumah. Tak hanya itu, beberapa piagam dan sertifikat juga menghiasi dinding.

Pada bagian tengah terdapat foto Djiauw Kie Siong, ia adalah seorang warga lokal dengan keturunan Tiongkok yang kala itu bekerja sebagai petani. Rumah miliknya dipilih untuk menyembunyikan Soekarno dan Hatta karena dianggap aman. Pasalnya, kala itu Rengasdengklok termasuk sebagai daerah kekuasaan tentara Peta dan tergolong jauh dari pendudukan Jepang.

Kamar Tidur di Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Kamar Tidur di Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Soekarno menginap di kamar sebelah kanan, sedangkan Hatta menginap di kamar sebelah kiri. Kamar ini kira-kira memiliki luas 4x4 meter persegi. Kamar tidur bernuansa putih dan terlihat sederhana. Hanya ada dipan kayu, kasur, kelambu, dan payung songsong. Lebih lanjut, ruang tengah digunakan sebagai tempat rapat dan menyusun naskah Proklamasi.

Lokasi
Untuk kalian yang ingin berwisata sejarah ke Rumah Rengasdengklok, kalian bisa berangkat menuju Jl. Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Wisata bersejarah ini tidak mematok harga tiket masuk. Akan tetapi, kalian dapat mengisi kotak yang disediakan dengan seikhlasnya.

Selamat berkunjung dan jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak