Sego Buwuhan: Simbol Kesederhanaan dan Ikon Baru Seiring Berkembangnya Zaman

Tri Apriyani | Filsa
Sego Buwuhan: Simbol Kesederhanaan dan Ikon Baru Seiring Berkembangnya Zaman
Sego Buwuhan (Instagram/dianhijabistana)

Sego Buwuhan atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Nasi Buwuhan. Kuliner khas Bojonegoro ini menjadi idaman baru bagi warga Bojonegoro. Sego Buwuhan sendiri memiliki dua kosa kata yakni Sego yang berarti nasi dan Buwuhan yang berarti hajatan. Jadi, Sego Buwuhan ini sering sekali dijadikan hidangan utama pada hajatan daerah Bojonegoro utamanya daerah pedesaan.

Makanan yang satu ini bisa dibilang sangat sederhana. Tampilan daun jati yang membalut nasi hangat serta komponen lainnya menjadi daya tarik bagi yang menikmatinya.

Awalnya banyak warga Bojonegoro yang tidak mengetahui kalau makanan ini berasal dari daerahnya. Karena sebenarnya Sego Buwuhan ini sangat sering dijumpai di berbagai acara hajatan khususnya daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, pelan tapi pasti Sego Buwuhan menjadi kuliner ikonik bagi masyarakat Bojonegoro.

Sego Buwuhan memiliki tampilan yang sangat simpel. Hidangannya meliputi nasi putih hangat, mie kuning, momoh tempe, dan sayur nangka muda. Namun, umumnya para penjual Sego Buwuhan ini memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikannya. Mereka menambahkan lauk tambahan seperti ayam bakar, telur balado, sate daging, sate telur puyuh, mangut pe, udang sambal muda, dan masih banyak lagi.

Sego Buwuhan semakin dikenal luas setelah menciptakan rekor MURI untuk kategori hidangan terbanyak dalam event Thengul International Folklore Festival (TIFF) pada tahun 2019. Event yang juga turut dihadiri oleh salah satu juri MasterChef, Chef Juna. Chef Juna dalam wawancaranya mengatakan bahwa ini adalah menu makanan baru di Indonesia, sebuah bungkusan nasi sederhana dengan penyajian nasi beserta lauknya yang patut untuk dicoba. Namun, Chef Juna juga berpesan agar Sego Buwuhan terus dikembangkan supaya menjadi salah satu ikon kuliner di Indonesia.

Kini, kuliner Sego Buwuhan sudah menjadi menu andalan untuk disajikan oleh penjual warung di pinggir jalan. Salah satu contoh yang adapt dijumpai ketika mengunjungi kota Bojonegoro adalah tepatnya di sepanjang jalan protokol Kota Bojonegoro. Di tempat ini akan disuguhkan bermacam makanan salah satunya Sego Buwuhan ini.

Salah satu pedagang mengatakan bahwa dengan berdagang kuliner yang tengah digandrungi ini menjadi keuntungan yang besar setiap harinya. Sebut saja Bu Huda yang berjualan di Jalan Mastrip Nomor 95, Kelurahan Kauman, Kota Bojonegoro. "Ini adalah satu menu andalan di lapak saya, dan salah satu makanan khas Bojonegoro yang setiap hari membawa berkah bagi saya," kata Bu Huda.

Dengan pengalaman Bu Huda berjualan Sego Buwuhan dapat disimpulkan bahwa Sego Buwuhan tak hanya menjadi kuliner andalan masyarakat Bojonegoro namun juga mengangkat perekonomian sektor UMKM Kabupaten Bojonegoro. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak