Mengupas Buku Kerja Itu Ibadah: Bekerja sebagai Bekal Beribadah

Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Mengupas Buku Kerja Itu Ibadah: Bekerja sebagai Bekal Beribadah
Kerja itu Ibadah (DocPribadi/Samedy)

Hakikatnya, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Beribadah di sini memiliki makna yang sangat luas, mencakup ibadah yang berhubungan langsung dengan-Nya (seperti menunaikan shalat, puasa, dan lain sebagainya) dan ibadah yang berhubungan erat dengan makhluk ciptaan-Nya, misalnya menjalin hubungan yang baik terhadap sesama. 

Bekerja juga termasuk ibadah. Tentu bila kita meniatkannya untuk beribadah. Misalnya saat bekerja kita niat untuk mencari rezeki halal sebagai bekal untuk beribadah. Hal terpenting saat bekerja, berusahalah menjalaninya dengan sungguh-sungguh, jangan bekerja karena keterpaksaan. Orang bekerja dengan terpaksa biasanya karena dia bekerja pada tempat yang tidak sesuai bidangnya. Oleh karenanya, berusahalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat, agar apa yang kita kerjakan bisa optimal dan sepenuh hati.

Namun, bila saat ini kita sedang bekerja di tempat yang sebenarnya kurang sesuai dengan bidang atau kesukaan kita, tetaplah berupaya untuk menjalaninya dengan ikhlas, sabar, dan semangat. Lihatlah di luar sana, masih banyak orang yang belum memiliki pekerjaan. Syukurilah apa yang kita miliki saat ini.

Dalam bukuKerja itu Ibadah’ karya Syamril, ada penjelasan menarik perihal kunci agar dapat ikhlas dalam bekerja. Apa kuncinya agar dapat ikhlas dalam bekerja? Manusia harus dapat memaknai kehidupan dan mengartikan ‘sukses-bahagia-mulia’ dengan benar. Hidup ini bukan semata di dunia tapi juga kelak ada kehidupan akhirat.

Oleh karena itu, hidup ini tidak hanya untuk meraih sesuatu (sukses) tapi raihlah dengan baik dan benar (bahagia). Kemudian jangan dinikmati sendiri tapi berusahalah untuk membagi sesuatu kepada sesama (mulia). Itulah vision atau pandangan hidup yang benar.

Lalu, apa kuncinya agar profesional dalam bekerja? Agama mengajarkan untuk bersyukur dan bersabar. Syukur artinya optimalisasi, yaitu menggunakan segala potensi semaksimal mungkin. Untuk itu, diperlukan kerja keras dan cerdas. Namun, dalam perjalanan terdapat pelbagai tantangan, sehingga dibutuhkan kesabaran agar dapat bangkit kembali dengan antusias. Dalam perjalanan, juga ada godaan sehingga dibutuhkan integritas dan saling mengingatkan. Ujung-ujungnya, profesional ditunjukkan dengan ‘action with passion and collaboration’ atau aksi dengan semangat penuh dan kerja sama.

Dalam buku ini, penulis juga menjabarkan tentang harta, takhta, dan ilmu. Ketiga hal tersebut hanyalah aksesoris atau penampilan. Jika manusia tertipu oleh harta, jadilah dia diperbudak harta. Dia sibuk mencari harta dengan menghalalkan segala cara, melanggar batas halal dan haram.

Memperturutkan hawa nafsu demi meraih aksesoris dunia, berpenampilan mewah karena dalam pandangannya hartalah yang paling penting dan menentukan status sosialnya. Jika banyak harta, dia bisa masuk dalam lingkungan pergaulan high class dan jetset. Demikian pula dengan takhta yang banyak dikejar manusia, apalagi jelang Pemilu. Janji diumbar, politik uang digelar, demi membeli suara rakyat untuk memilihnya saat Pemilu. Rasanya jadi terhormat jika sudah menyandang predikat anggota dewan.

Sama juga halnya dengan ilmu dengan predikat gelar kesarjanaan S-1, S-2, S-3, atau profesor. Sering kita temukan orang yang bergelar kesarjanaan, marah jika namanya disebut tidak didahului dengan gelarnya. Hati-hati dengan kondisi seperti itu, jika terjadi demikian, manusia mudah menjadi lupa diri. Lupa bahwa semua hanya sementara. Penting direnungi bersama, jika Tuhan berkehendak mengambilnya melalui cara yang tidak disangka-sangka, segalanya bisa lenyap dalam sekejap.

Buku terbitana Mizania (2014) ini layak dijadikan sebagai penyemangat atau motivasi bagi para pembaca agar lebih giat dalam bekerja dan meniatkannya sebagai bekal untuk beribadah.

***

*Penulis lepas mukim di Kebumen.         

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?