Ulasan Buku Steve Jobs dan Ilmu Hitam, Selektif Memilih Teman!

Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Ulasan Buku Steve Jobs dan Ilmu Hitam, Selektif Memilih Teman!
Buku "Steve Jobs & Ilmu Hitam' (DocPribadi/Samedy)

Buku berjudul Steve Jobs dan Ilmu Hitam (Indiva, 2017) karya Zaenuddin HM ini berisi sekumpulan esai berbagai tema dengan bahasa santai dan kaya akan makna. Salah satu esai yang bagus direnungi berjudul Teman Anda. Menurut Zaenuddin, punya banyak teman tentu baik, tapi akaha teman itu menambah kebaikan atau malah mencelakakan hidup kita? Inilah masalahnya. Ada kata-kata bijak yang bagus dijadikan patokan. Begini bunyinya:

“Lima tahun yang akan datang Anda akan jadi apa, jadi orang sukses atau gagal, sangat tergantung pada dua hal, yakni: apa yang Anda baca dan siapa teman Anda sekarang.”

Orang boleh saja berkata, siapa pun bisa dijadikan teman, tak pandang agama ataupun warna kulitnya. Ya, memang begitu seharusnya dalam pergaulan sosial. Namun, jangan lupa: teman juga ikut menentukan kualitas hidup kita di hari ini dan masa datang. Kalau selama ini kita selalu bergaul dengan orang-orang malas, kita akan cenderung malas.

Kalau kita sering bergaul dengan penjahat, kita pun bisa terseret menjadi penjahat. Namun, kalau kita bergaul dengan orang yang tekun, kreatif, dan sukses dalam pekerjaan, kita pun bisa tertular punya prestasi yang sama. Pepatah mengatakan, “Bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut harum, bergaul dengan penjual ikan akan ikut bau amis” (Steve Jobs dan Ilmu Hitam, halaman 28).

Seyogianya dalam menjalani hidup ini, setiap orang harus selalu berusaha berbuat baik apa pun kondisinya. Pada tulisan berjudul Jaga Kebaikan, Zaenuddin menjelaskan bahwa satu kebaikan menjaga kebaikan, sedangkan satu keburukan menularkan banyak keburukan. Ketika kita berada di lingkungan orang-orang baik-baik, kita tidak akan berani melakukan keburukan sedikit pun. Ada perasaan risih, malu, dan takut. Kebaikan menjaga kebaikan.

Ketika berada di lingkungan orang-orang yang jahat, kita mudah tertular dan terseret melakukan kejahatan pula. Ada pengaruh psikologis yang sangat kuat karena orang cenderung berpikir misalnya, “Biarlah saya berbuat jahat, toh dia yang baik ternyata juga berbuat jahat,” atau “Sudah telanjur rusak, biarlah rusak semuanya.” Keburukan menularkan keburukan (Steve Jobs dan Ilmu Hitam, halaman 50).

Hidup di tengah ragam karakter manusia memang harus ekstra hati-hati. Menjaga sikap dan ucapan merupakan hal yang niscaya agar tak memicu pertikaian dan permusuhan. Zaenuddin dalam tulisannya, Keseleo Lidah, menjelaskan, bila tangan atau kaki kita keseleo, cukup mudah mengobatinya. Sekali urut bisa langsung sembuh. Namun, jika lidah keselo, tak ada dukun yang mampu mengurut dan menyembuhkannya. Kecuali kita sendiri yang meralat serta minta maaf karena telah salah bicara. Itu pun belum cukup bila akibat keselo lidah itu membuat banyak orang tersinggung dan bahkan sakit hati. Mungkin sekali mereka takkan pernah mau memaafkan dan keseleo lidah itu akan menjadi beban sepanjang hidup kita (Steve Jobs dan Ilmu Hitam, halaman 103).

Masih banyak esai-esai menarik yang bisa disimak dalam buku Steve Jobs dan Ilmu Hitam ini, misalnya esai yang membahas tentang kematian sosok inspiratif Steve Jobs hingga esai tentang ilmu hitam yang ternyata memiliki makna yang sedemikian luasnya. Selamat membaca esai-esai yang menghibur, sarat renungan dan juga mencerahkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak