Siapa bilang fiksi young adult selalu memiliki plot yang ringan dan sederhana? Dengan ditujukan untuk pembaca dewasa muda yang usianya kisaran 16 hingga 25 tahun, cerita sebagaimana diangkat oleh novel-novel young adult cukup beragam. Seperti perjalanan manusia pada umumnya, karakter protagonis dalam novel young adult yang biasanya adalah pelajar, mahasiswa, atau pemula di dunia kerja memiliki masalah yang macam-macam.
Novel young adult umumnya menceritakan tentang pencarian jati diri, persahabatan, percintaan, perjuangan mencapai cita-cita, pekerjaan, dan berbagai masalah yang mewakili kondisi dewasa muda. Beberapa penulis juga mengangkat masalah psikologis dalam novel young adult. Berikut 3 novel karya penulis Indonesia yang memasukkan isu psikologis dalam bukunya:
1. "Represi" - Fakhrisina Amalia
Dalam sinopsisnya, novel berjudul "Represi" menceritakan tokoh Anna. Ia awalnya memiliki hidup yang berjalan baik-baik saja. Keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para sahabatnya. Hubungan Anna dengan ibunya juga ikut memburuk. Hal ini menjadikan Anna sosok yang semakin asing, sehingga suatu hari dia memutuskan mengakhiri hidupnya.
Lewat buku ini, penulis memberikan pesan untuk tidak ragu dan takut melakukan konsultasi ke psikolog. Dalam novel ini diceritakan bagaimana interaksi Anna dan psikolognya saat sesi konseling dan percakapan-percakapan mereka, yang akhirnya menuntun Anna untuk sembuh dari lukanya. Novel ini juga menyampaikan pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat untuk dapat bangkit dari trauma masa lalu.
2. "A untuk Amanda" - Annisa Ihsani
Amanda punya satu masalah kecil: dia yakin bahwa dia tidak sepandai kesan yang ditampilkannya. Itulah kalimat pertama dalam sinopsis novel "A untuk Amanda". Novel ini menceritakan depresi yang dialami oleh seorang anak remaja yang duduk di bangku SMA. Seperti dituliskan dalam sinopsisnya, Amanda merupakan murid yang pintar. Namun, setiap mendapat pujian, dia merasa terbebani.
Amanda merasa dirinya hanya beruntung. Amanda juga dikisahkan sebagai seseorang yang pemberani dan vokal. Namun, di balik kepribadiannya, ternyata Amanda menderita depresi. Di dalam novel ini juga diceritakan sesi-sesi terapi yang Amanda jalani dan bagaimana memulai berdamai dengan diri sendiri.
3. "Persona" - Fakhrisina Amalia
Satu lagi dari penulis Fakhrisina Amalia yang mengangkat tema psikologi. "Persona" menceritakan Azura, seorang gadis SMA penyendiri yang sering melukai tangannya untuk mendapat kedamaian. Hidup Azura yang kacau perlahan membaik karena bertemu dengan Altair dan membuatnya jatuh cinta. Namun kemudian, Altair menghilang. Ketika Azura telah menjalani hidupnya dengan normal, Altair kembali datang dan membuat Azura bimbang. Rahasia-rahasia kehidupan Azura kemudian mulai terkuak satu demi satu. Jika menyukai plot twist, novel ini layak masuk dalam daftar bacaanmu
Itulah 3 novel young adult karya penulis lokal yang mengangkat masalah-masalah psikologi. Apakah kamu sudah pernah membacanya? Atau tertarik memasukkannya dalam daftar bacaanmu?