Kaitan Alam dan Manusia Menurut Konsep Fisis Determinis Beserta Contohnya

Ayu Nabila | Ruslan Abdul Munir
Kaitan Alam dan Manusia Menurut Konsep Fisis Determinis Beserta Contohnya
Ilustrasi Alam dan Manusia. (Pexels/ThomasPlets)

Geografi merupakan  studi tentang permukaan bumi, yang meliputi fenomena dan proses, alam, lingkungan, manusia, serta bentang alam pada skala lokal sampai global. Ilmu geografi telah banyak mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu.

Hal tersebut guna mempermudah manusia untuk berusaha mencari ataupun mengkaji sifat-sifat bumi, menganalisi gejala alam, mempelajari corak kehidupan masyarakat beserta aktivitasnya hingga mencari dan berusaha mempelajari hubungan antara alam dengan manusia di bumi.

Sehingga tak sedikit para ilmuan yang saling melontarkan gagasan hebatnya yang tentunya bisa diterima dan sesuai dengan kenyataan kehidupan di bumi, sehingga teorinya tersebut dapat bertahan hingga saat ini bahkan menjadi acuan untuk mendapatkan sebuah kebenaran.

Berkenaan dengan hubungan antara alam dan manusia di bumi memang sangat krusial, sehingga munculah beberapa konsep kehidupan yang berkaitan dengan hal tersebut salah satiunya adalah konsep fisis determinis.

Fisis Determinis

Iliustrasi Hutan Gundul (Pexels/Julia Volk)
Iliustrasi Hutan Gundul (Pexels/Julia Volk)

Fisis determinis merupakan pandangan bahwa alam memiliki kontribusi yang besar dalam kehidupan dengan kata lain alam mempengaruhi setiap aktivitas manusia di bumi, sedangkan manusia dianggap pasif dalam konsep ini. Salah satu ilmuan yang mendukung konsep ini adalah Ellsworth Huntington.

Ia merupakan geograf dari Amerika Serikat dan merupakan salah seorang dari determinisme iklim. Dalam bukunya Principle of Human Geography, dia mengatakan bahwa iklim sangat mempengaruhimempengaruhi corak kehidupan masyarakat yang ada di bumi baik dari segi sosialnya maupun kebudayaannya untuk menyesuaikan dirinya.

Ada beberapa contoh kasus dari konsep fisis determinis yang erat kaitannya dengan bangsa indonesia di antaranya sebagai berikut:

1. Indonesia kini sedikit demi sedikit mulai merasakan dampak dari fenomena global warming atau pemanasan global

Hal ini dikarenakan pasokan pohon yang ada di bumi Indonesia sudah sangat berkurang akibat ilegaloging, kebakaran hutan yang baru-baru ini tengah terjadi akibat ulah tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

Padahal dengan banyaknya pohon dapat mengurangi dampak global warming. Hal ini dapat terjadi dikarenakan tumbuhan untuk berfotosintesis membutuhkan CO2 dan CO2  dapat membuat ozon menjadi tipis.

Apabila ozon menjadi tipis cahaya matahari langsung menyinari bumi dan mengakibatkan suhu bumi menjadi meningkat, maka terjadilah global warming. Namun jika banyak pepohonan di bumi, di masa depan nanti bumi dapat kita selamatkan dari global warming.

2. Fenomena masyarakat Jakarta yang mempunyai kebiasaan setiap akhir pekan

Biasanya saat akhir pekan, mereka bepergian ke Puncak untuk menikmati pemandangan yang asri dan udara yang sejuk. Tentu saja hal ini mereka lakukan untuk menenangkan pikiran mereka setelah sepekan bekerja.

Kehidupan di perkotaan yang jauh dari kata alami tentunya membuat sebagian orang merasa tertekan dan merasa jenuh sehingga mereka membutuhkan sedikitnya udara sejuk, pemandangan asri, udara yang masih alami dengan tujuan yaitu untuk menenangkan diri mereka setelah penat dengan kehidupan di perkotaan.

3. Indonesia sebagai negara maritim, banyak masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan di laut

Kita dapat mengambil contoh masyarakat yang ada di pesisir pangandaran yang kebanyakan nelayannya masih tradisional sehingga untuk mencari ikan di lautan lepas mereka seringkali memanfaatkan fenomena angin darat dan angin laut.

Sehingga tidak aneh jika para nelayan pergi mencari ikan pada malam hari dan pulang pagi hari yaitu dengan memanfaatkan fenomena angin darat dan laut tersebut.

4. Bencana alam sangat erat kaitannya dengan konsep ini, di mana dampak yang terjadi sangatlah berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia

Saat kita melihat ke belakang, Kejadian yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, dan terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam dan kota Medan. Peristiwa ini memakan banyak korban dan menyebabkan banyak orang kehilangan keluarga dan teman-teman mereka.

Selain itu, banyak orang yang kehilangan pekerjaan mereka, tempat tinggal dan barang berharaga lainnya. Dan di tempat pengungsian mereka sangat mudah sekali terserang berbagai penyakit seperti diare,batuk-batuk, dan sebagainya. 

5. Jika kita bandingkan antara Jakarta dan Bandung, maka masyarakat Jakarta seringkali memakai pakaian yang cenderung lebih tipis

Fenomena satu ini dikarenakan kondisi di Jakarta yang terbilang panas. Sementara, masyarakat Bandung cenderung memakai pakaian yang agak tebal dan hangat karena kondisi kota yang terbilang dingin, karena berada di dataran tinggi.

6. Contoh selanjutnya pada masyarakat Papua, walaupun teknologi terbilang minim, tetapi kekayaan alam di Papua sangatlah melimpah

Masyarakat di sana banyak yang memanfaatkan alam sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah noken, yang merupakan tas yang dirajut menggunakan daun pandan hutan, kayu seman, atau rumput- rumputan yang alami didapatkan dari alam langsung.

Alhasil, noken pun telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya pada tahun 2012. Terbukti bahwa alam sangat mempengaruhi dan memfasilitasi manusianya untuk berkreativitas.

Itulah penjelasan singkat mengenai kaitan alam dan manusia menurut konsep fisis determinis beserta contoh dari kaitan konsep tersebut. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak