Sejarah Fortune Cookie, Kue Manis Penuh Keberuntungan

Hernawan | Eki Rofiq Almujahid
Sejarah Fortune Cookie, Kue Manis Penuh Keberuntungan
Ilustrasi fortune cookie alias kue keberuntungan (Pixabay)

"Yang mencinta fortune cookie, masa depan tidak akan seburuk itu." Itulah penggalan lirik lagu 'Fortune Cookie in Love' milik JKT48 yang akhir-akhir ini sering lewat di FYP Tiktok atau berseliweran di reels Instagram. Ya, lagu ini kembali trending setelah 6 tahun liris.

Nah, apakah kamu tahu asal usul fortune cookie, kue keberuntungan yang di-highlight di lagu trending tersebut?

Kue Keberuntungan alias Fortune Cookie

Fortune cookie atau kue keberuntungan adalah kudapan yang sangat populer di Amerika Serikat. Kue ini wajib ada di restoran masakan khas China di sana. Bentuk kuenya tipis dan memiliki tekstur yang renyah. Uniknya dalam kue yang biasa disajikan sebagai dessert ini, ada kertas berisi nasihat atau ramalan kehidupan dalam bahasa Mandarin lengkap dengan terjemahannya, sebagian orang menggunakannya sebagai nomor lotre. Banyak yang bilang kalau fortune cookie ini adalah kue keberuntungan asal Tionghoa, padahal sebenarnya asal kue ini bukan dari Tiongkok lho.

Sejarah Fortune Cookie

Asal usul dari fortune cookie ini sampai diteliti langsung oleh sejarawan Jepang, Yasuke Nakamachi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ternyata kue ini berasal dari negeri sakura, Jepang.

Lho kok bisa ya kudapan asal Jepang bisa terkenal sebagai sajian penutup restoran Tiongkok di Amerika Serikat? Ternyata ada banyak versi tentang asal usul kue keberuntungan ini. Mari kita simak sejarahnya!

1. Ditemukan di San Fransisco

Makito Hagiwara mengaku sebagai penemu fortune cookie yang pertama kalinya pada 1890 atau awal tahun 1900. Ia berasal dari Golden Gate Park's Japanese Tea Garden, San Fransisco.

2. Ditemukan di Los Angeles

David Jung, pendiri Hong Kong Noodle Company di Los Angeles, mengaku bahwa dirinya lah orang yang pertama kali menemukan kue keberuntungan pada 1918

Di Los Angeles bagian lainnya, Seiichi Kito, pendiri Little Tokyo juga mengaku sebagai penemu kue ini. Kito menjual kue ini ke restoran China yang ada di Los Angeles dan San Fransisco.

Awalnya, kudapan ini dikenal sebagai kue teh atau tea cake. Baru kemudian pada masa Perang Dunia II dikenal sebagai fortune cookie alias kue keberuntungan.

Banyak yang mengira bahwa kue keberuntungan ini berasal dari negara tirai bambu, karena biasanya dijual di restoran masakan Tiongkok. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejarawan Jepang, Yasuke Nakamachi menemukan bukti tentang keberadaan toko kue di Kyoto yang sudah memproduksi fortune cookie sejak 1878, bahkan berlanjut sampai sekarang.

Fortune Cookie dan Kertas Keberuntungan

Kertas yang dimasukkan ke dalam kue renyah ini, rupanya terinspirasi dari kertas keberuntungan atau omikuji yang biasanya ada di kuil-kuil keramat agama Buddha di Jepang. Di kertasnya dituliskan doa-doa keberuntungan.

Tsujiura senbei atau kue keberuntungan versi Jepang berukuran lebih besar, berwarna lebih gelap, kecoklatan dengan adonan yang terbuat dari wijen dan miso. Berbeda dengan versi fortune cookie yang populer di Amerika Serikat, yang bahannya dari vanilla dan mentega.

Dengan banyaknya versi tentang asal usul fortune cookie ini, bahkan sampai melibatkan tiga negara berbeda yaitu Jepang, China dan Amerika Serikat, dapat disimpulkan bahwa kue ini pertama kali dibuat di Jepang, diperkenalkan oleh restoran China dan sangat populer di Amerika Serikat. Bahkan di Oakland, California, kini ada mesin yang bisa memproduksi fortune cookie secara otomatis dalam jumlah banyak.

Nah, itulah sejarah singkat fortune cookie yang terkenal di Amerika Serikat ini. Kue kecil ini benar-benar membawa keberuntungan besar bagi pembuatnya, karena diperkirakan 3 milyar kue keberuntungan diproduksi dan dikonsumsi di sana setiap tahunnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak