Menurut saya, buku kumpulan cerita anak berjudul Sepedaku Sayang ini menarik dibaca oleh anak-anak usia 7 hingga 12 tahun. Buku ini ditulis oleh Laila Hilaliyah, ilustratornya Norma Aisyah. Buku ini semakin memikat karena dilengkapi dengan ilustrasi menawan di setiap ceritanya.
Tema-tema yang disajikan dalam buku setebal 116 halaman ini beragam dan meninggalkan pelajaran berharga buat anak-anak di rumah. Misalnya pelajaran tentang pentingnya menjaga kebersihan, sikap waspada dan hati-hati saat bertemu dengan orang yang baru kenal, dan lain sebagainya.
Cerita berjudul Sepedaku Sayang, berkisah tentang seorang anak bernama Wafa yang sudah lama menginginkan sepeda. Teman-temannya sudah punya semua, hanya Wafa yang belum.
Tapi, dia tidak pernah memaksa ayah dan ibunya karena dia menyadari orangtuanya bukan orang kaya seperti orangtua teman-temannya. Ayah hanya pegawai kecil di sebuah perusahaan. Mana mungkin mampu membeli sepeda yang harganya mahal.
Meskipun demikian, bukan main senangnya Wafa ketika kemarin ayahnya berjanji akan membelikan sepeda. Singkat cerita, akhirnya Wafa memiliki sepeda baru dan tak lagi membonceng temannya saat pulang sekolah. Dia senang bukan main karena akhirnya bisa memiliki sepeda sendiri.
Sayangnya, Wafa lupa satu hal. Dia lupa dengan nasihat ayah agar harus berhati-hati. Banyak orang jahat yang lihai menipu orang dengan berbagai cara. Ayah berpesan, jangan sekali-kali meninggalkan sepeda sembarangan.
Suatu hari, sepulang sekolah Wafa diajak teman-temannya bersepeda ke alun-alun. Teman-temannya berkejaran dan mmepercepat ayunan sepeda mereka. Sementara Wafa tak berani ngebut, sehingga dia tertinggal di belakang.
Saat berada di tikungan, teman-temannya sudah tak tampak. Wafa pun bingung, apakah mengejar mereka atau kembali saja. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali saja.
Belum sempat Wafa membalikkan tubuh, samar-samar dia mendengar teriakan seorang laki-laki. Wafa menoleh dan laki-laki itu tergopoh menghampirinya. Dari sinilah petaka itu bermula. Wafa dibohongi oleh lelaki itu. Dengan dalih minta tolong, sepeda Wafa berhasil dibawa kabur oleh lelaki yang baru dia kenal itu.
Cerita tentang Wafa dan sepeda barunya meninggalkan pelajaran berharga kepada anak-anak, agar jangan terlalu percaya dengan orang yang baru dikenal, dan pentingnya untuk selalu berusaha hati-hati saat membawa barang berharga di tempat umum.
Masih banyak cerita-cerita menarik lainnya dalam buku ini, misalnya cerita berjudul Pohon Jambu Tetangga yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan indahnya persaudaraan. Semoga ulasan buku ini bermanfaat.