Sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya. Terlebih ibu, sosok yang memiliki jasa sangat besar bagi kehidupan kita. Jangan sampai kita menjadi sosok anak yang tak tahu diri, anak durhaka, atau anak yang tak pandai berterima kasih kepada kedua orangtua.
Bicara tentang kisah perjuangan orangtua dalam membesarkan anak-anaknya, ada sebuah buku menarik yang bisa kita baca dan renungi pesan-pesannya. Yakni buku berjudul Kisah Kasih Ibu yang ditulis oleh para penulis pilihan seperti Atika Luthfiyyah, Darul Istianah Mamnuri, dan lain sebagainya.
Salah satu tulisan yang sarat renungan berjudul Ada Hati Mama dan Bunda karya Atika Luthfiyyah. Berkisah tentang seorang anak perempuan yang harus kehilangan ibu kandungnya. Ibunya meninggal dunia saat dia masih sangat membutuhkan kasih sayangnya.
Setelah ibu meninggal dunia, lalu muncul sosok perempuan lain yang hendak menggantikan posisi ibu kandungnya. Sosok perempuan yang ternyata adalah adik kandung ibunya itu tiba-tiba dijodohkan dengan ayah. Entah apakah ayah menginginkannya atau tidak, yang pasti perempuan itu kemudian menghuni rumahnya.
Awalnya, dia memang membenci ibu tirinya. Namun, seiring berjalannya sang waktu, akhirnya dia pun luluh. Terlebih ketika dia menyadari bahwa ibu tirinya itu sangat perhatian dan menyayanginya. Begitu juga dengan adik tirinya yang ternyata juga memiliki perhatian dan kasih sayang padanya.
Tulisan berjudul Aku Akan Kembali, Ibu karya Darul Istianah Mamnuri juga begitu menyentuh dan mengharu biru. Berkisah tentang anak bernama Anggraini yang sejak kecil merasa tak memiliki seorang ibu. Dia hanya hidup berdua dengan bapak di sebuah kampung kecil, di pinggiran kota.
Meski bapak tak pernah berhenti menghujaninya dengan kasih sayang, tetap saja dia merindukan sosok ibu. Dia pun sering menanyakan ibu pada bapak, tapi bapak selalu mengelak dan mengalihkan pembicaraan hingga akhirnya dia bosan sendiri.
Lalu, ketika usianya mencapai 10 tahun, tiba-tiba muncul sosok perempuan yang kata bapak adalah ibu kandungnya. Tentu saja dia langsung menolak dan tak mempercayainya. Bahkan dia menyuruh pergi perempuan tersebut. Singkat cerita, ketika usianya telah mencapai 20 tahun dan berhasil meraih beasiswa kuliah di Mesir, dia baru mulai menyadari tentang kesalahannya selama ini.
Semua bermula ketika ada salah satu mahasiswi yang mendapat kabar bahwa ibu kandungnya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Kabar itulah yang akhirnya mampu membuatnya tersadar bahwa selama ini sikapnya pada ibunya itu keliru. Dia pun menjadi ingin bertemu dengan ibunya.
Buku berisi kumpulan naskah terpilih dalam lomba menulis bertema Kisah Kasih Ibu ini sangat layak dibaca dan renungi maknanya. Semoga dengan membaca buku ini, para pembaca jadi lebih termotivasi untuk lebih menyayangi kedua orangtua masing-masing.