Dalam pikiran kebanyakan orang, menjadi seorang raja pastilah menyenangkan. Dengan berbagai privilege yang dimiliki, seorang raja akan selalu menjadi prioritas di mana pun dirinya berada. Bahkan, semua ucapan yang keluar dari mulutnya tak ubahnya sebuah perintah, sehingga harus dilaksanakan dengan apapun risiko yang dihadapi para pelaksananya.
Namun, mereka tak menyadari bahwa, menjadi seorang raja tentu saja memiliki banyak sekali tuntutan untuk dipenuhi. Mulai dari tuntutan kebijakan yang menyangkut kehidupan rakyatnya, hingga tuntutan yang bersifat pribadi, hingga membuat semua urusan menjadi runyam.
Bersetting era kerajaan Goryeo, Raja Goryeo saat itu (diperankan oleh Joo Jin Mo) mendapatkan tuntutan keras dari Dinasti Yuan di China. Iya, kala itu kerajaan Goryeo bisa dikatakan merupakan kerajaan satelit bagi dinasti yang berkuasa di China darata.
Kala itu, kerajaan Yuan menuntut sang Raja Goryeo untuk segera menghasilkan putera, untuk melanjutkan takhta kerajaannya.
Namun sayangnya, hal tersebut bukan sebuah hal yang mudah bagi sang raja, karena meskipun telah memiliki ratu (diperankan oleh Song Ji Hyo), namun sejatinya sang raja tak menaruh hati padanya. Maaf, bukannya mempromosikan kaum Sodom, namun dalam film ini sang raja memang digambarkan sebagai seorang pria yang tertarik dengan ajudan pribadinya, Hong Lim (diperankan oeh Zo In Sung).
Sebuah hal yang sangat tabu, tidak pantas untuk dicontoh dan tentu saja merusak norma yang berlaku di masyarakat serta agama. Hubungan tersebut bahkan sudah menyebar ke seantero istana, dan membuat sang Ratu merasa jijik dengan hal tersebut.
Hubungan antara Goryeo dengan Dinasti Yuan semakin memburuk ketika pihak China daratan mempersiapkan sepupu sang raja untuk diangkat sebagai putera mahkota.
Tentu saja, raja dengan tegas menolak hal tersebut, sehingga terjadi fraksi di antara para pejabat istana. Para pejabat yang tak sepaham dengan sang raja tentu saja menjadi tak puas, dan mempersiapkan sebuah rencana besar.
Singkat cerita, demi bisa memenuhi permintaan Dinasti Yuan dan membungkam para pejabat yang menentangnya, secara diam-diam sang raja pada akhirnya meminta Hong Lim untuk tidur dengan sang ratu.
Sebuah perintah yang tak masuk akal, dan menyalahi aturan serta norma apapun yang berlaku. Dan perintah inilah pada akhirnya yang menjadi permulaan dari berbagai masalah dan berujung konsekuensi yang sama sekali tak terduga, atau bahkan tak diharapkan. Kira-kira, bagaimana ending-nya ya? Film A Frozen Flower ini yang akan menjawabnya.
Catatan Keras: karena terdapat beberapa adegan eksplisit dan juga kisah yang melanggar norma-norma yang berlaku, harap bijaksana ya dalam menonton film ini. Mungkin yang dirasakan teman-teman nanti bakal sama seperti yang dirasakan oleh sang Ratu, yakni merasa jijik dengan hubungan sang raja dan Hong Lim.