Liburan di Petilasan Mbah Maridjan: Mengenang Sejarah Juru Kunci Merapi

Candra Kartiko | Anisa Rachma Agustina
Liburan di Petilasan Mbah Maridjan: Mengenang Sejarah Juru Kunci Merapi
Petilasan Mbah Marijan (Dokumen Pribadi/Anisa Rachma Agustina)

Gunung Merapi adalah salah satu gunung aktif di pulau Jawa yang tersohor hingga mancanegara. Pada tahun 2010 gunung itu kembali memuntahkan awan panas dan lahar dingin, ada salah satu sosok yang tetap berada di tempat dan menolak dievakuasi saat itu. Beliau adalah Mbah Maridjan, seorang juru kunci merapi yang mengabdikan hidupnya hingga tutup usia di bumi Merapi.

Pada 26 Oktober 2010 Merapi meletus dan pada saat itu Mbah Maridjan berada di rumahnya. Awan panas melewati rumah Mbah Maridjan, sehingga beliau wafat di rumahnya. Di hari berikutnya pada 27 Oktober jenazahnya baru teridentifikasi. Hingga kini rumah mendiam mbah Maridjan menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan.

Rumah yang menyimpan kenangan dan sejarah semasa hidup Mbah Maridjan itu menjadi saksi bisu kesetiaan juru kunci Merapi. Pada petilasan tersebut terdapat beberapa bangunan. Terdapat dua bangunan joglo dan beberapa bangunan lainnya, masjid dan juga warung di sekitar petilasan Mbah Maridjan. Joglo besar digunakan sebagai acara labuhan, acara ini diadakan setiap tahun di tempat tersebut.

Dan joglo yang berukuran lebih kecil adalah rumah Mbah Maridjan. Terdapat pula lukisan Mbah Maridjan terpasang di sana, lukisan tersebut berlatar belakang gunung Merapi. Kamu juga bisa melihat sisa-sisa perkakas rumah tangga yang menjadi saksi awan panas Merapi. Terdapat pula mobil ringsek yang sengaja diparkir di sana. Perabot dan mobil tersebut hangus karena dilewati oleh awan panas Merapi kala itu.

Beberapa fasilitas seperti kamar mandi, dan masjid tersedia di area ini. Bahkan terdapat pula warung yang menyediakan makanan dan juga oleh-oleh khas Jogja yang bisa kamu bawa pulang. Disekitar petilasan juga terdapat berbagai penjualan makanan seperti jagung bakar, bakso dan beberapa kudapan lezat lainnya.

Ketika kamu berkunjung ke tempat ini, kamu akan seolah dibawa kedimensi waktu sebelumnya. Dimana desa asri dapat luluh lantah oleh awan panas merapi. Perabot-perabot hangus, rumah roboh, beberapa hewan tak dapat terselamatkan dan salah satu orang yang sangat dekat dengan Merapi ada di dalam rumah dan menyaksikan suasana mencekam saat itu. Sempatkan untuk mengunjungi petilasan Mbah Maridjan ketika kamu berada di Yogyakarta. Kota ini bukan hanya menyimpan berbagai tempat indah dan elok namun juga syarat akan makna dan tradisi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak