Sebelum membahas mengenai kedudukan dan fungsi sastra di Indonesia, apakah kalian tahu apa itu sastra?
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti “Teks yang mengandung instruksi atau “ajaran.” Sedangkan Jan Van Luxemburg (dalam bukunya “Pengantar Ilmu Sastra”) mendefiniskan bahwa didalam sejarah sastra dibahas periode-periode kesusastraan, aliran-aliran, jenis-jenis, pengarang-pengarang, dan juga reaksi pembaca
Bagiamana kedudukan sastra di Indonesia?
Sastra merupakan ilmu yang dapat dipisahkan menjadi tiga bagian ilmu, yaitu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Seperti yang kita ketahui bahwa sastra mengkaji berbagai topik yang berkaitan dengan sastra itu sendiri. asing-masing dari ketiga komponen ilmu tersebut saling berhubungan satu sama lain, dimana sejarah sastra tidak dapat dipisahkan dari teori atau kritik sastra.
Yang pertama adalah bagaimana sejarah sastra dan teori sastra saling terkait, dan seberapa besar pemahaman teori sastra diperlukan untuk sejarah sastra. Di sisi lain, pemahaman sejarah sastra diperlukan saat mempelajari teori sastra. Sejarah sastra di masa lalu juga berfungsi sebagai sumber teori sastra. Menurut informasi yang ditemukan dalam sejarah sastra, kajian teori sastra juga dapat mengalami kemajuan dan perubahan. Misalnya, karena fakta dari genre sastra memang berkembang, ide sebuah novel bisa berubah dan berkembang.
Kajian sejarah sastra berkaitan dengan kajian kritik sastra di mana kritik sastra membutuhkan yang terakhir sebagai sumber informasi untuk menilai orisinalitas karya sastra dan pengaruhnya terhadap aspek sastra lainnya. Selain itu, kritik sastra harus memilih karya sastra yang dapat dijadikan sebagai fokus penelitian sejarah sastra. Teori sastra dan kritik sastra saling berkaitan sehingga diperlukan teori sastra dalam melakukan kritik sastra.
Apa fungsi dari Sejarah Sastra?
Berikut ini adalah beberapa tujuan sastra: hiburan, pengajaran, estetika, moralitas, dan tujuan keagamaan. Studi sejarah sastra bertujuan untuk menyoroti tidak hanya evolusi karya sastra utama suatu negara, tetapi juga pertumbuhan gerakan sastra lokal, regional, dan lainnya sebagai komponen produksi budayanya. Sejarah sastra juga dapat digunakan untuk penyelidikan budaya umum dan studi sastra pada khususnya. Hal ini sesuai dengan penegasan Zulfanur ZF bahwa evolusi karya sastra suatu bangsa, daerah, dan sebagainya sebagai salah satu jenis kebudayaan nasional dapat dilihat melalui sejarah sastra Indonesia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberadaan sejarah sastra dapat menambah wawasan kita dan juga menghasilkan budaya bagi suatu bangsa.
Isu-isu yang sebelumnya terjadi dalam sastra juga dapat dilihat dengan bantuan sejarah sastra. Secara teoritis diasumsikan berdampak pada kehidupan, perubahan dan pergolakan sosial terkait erat dengan tema sastra. Pada dasarnya peristiwa sosial yang berlangsung di suatu negara mendorong terjadinya peristiwa sastra. terutama ketika membuat sastra selama Revolusi Amerika. Ketika seorang peneliti ingin melakukan studi dan observasi terhadap sastra, peneliti juga harus mengetahui bagaimana sejarah sastra berkembang. Di sinilah sejarah sastra Indonesia berperan.