Ulasan Buku Office Idiots: Menyikapi Lingkungan Tak Sehat di Tempat Kerja

Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Ulasan Buku Office Idiots: Menyikapi Lingkungan Tak Sehat di Tempat Kerja
Buku "Office Idiots" (Dokumen pribadi/Sam Edy)

Bekerja di sebuah tempat yang memiliki lingkungan tak sehat tentu sangat menyebalkan. Bikin bikin hati tak nyaman. Misalnya, ketika rekan-rekan kerja tak menampakkan wajah ramah kepada kita atau terlihat enggan bekerja sama dengan kita dalam menyelesaikan pekerjaan. 

Padahal pekerjaan yang kita lakukan dituntut memiliki komunikasi yang baik dengan sesama rekan kerja. Tujuannya tentu agar hasil dari pekerjaan tersebut bisa maksimal dan menguntungkan perusahaan.

Bagi para pembaca yang sedang mengalami hal-hal yang tak mengenakkan di tempat kerja disebabkan hal yang saya utarakan di atas, ada baiknya membaca buku Office Idiots karya Ken Lloyd, PhD ini. Buku ini membeberkan perilaku konyol atau tak menyenangkan orang-orang kantoran, sekaligus cara menyikapi atau menghadapinya.

Banyak buku yang melakukan pendekatan subjek dari perilaku yang tidak jelas, konyol, dan keterlaluan dari sudut pandang hipotesis, anekdot, dan desas-desus. Hasilnya merupakan kombinasi dari spekulasi dan tebakan tentang perilaku kerja yang idiot dan apa yang dilakukan terhadap mereka. Namun buku ini berbeda. Buku didasarkan pada kejadian nyata yang disebabkan oleh idiot nyata di tempat kerja yang nyata. Begitu juga, langkah-langkah tindakan untuk menghadapi mereka bergerak keluar dari wilayah dugaan dan ke dalam wilayah kerja nyata (halaman xi).

Dalam buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ini dijelaskan bahwa office idiots membedakan diri mereka sendiri dalam spektrum yang luas akan perilaku tidak masuk akal, kejenakaan, dan kejanggalan di tempat kerja. Salah satu area yang biasanya menjadi unsur utama dari semua perilaku tersebut adalah kemampuan unik mereka yang dengan gampang dan mudah sekali mengubah komunikasi menjadi miskomunikasi. 

Entah mereka melakukan dengan sengaja, tanpa sengaja, atau setengah sengaja, hasilnya selalu sama: ketika office idiots menyertakan diri mereka ke dalam sebuah proses komunikasi, pesan yang didapat menjadi bercampur, kacau, dan hancur (halaman 1).

Berikut ini salah satu contoh perilaku office idiots yang dipaparkan dalam buku ini: katakanlah Anda sedang membahas suatu hal yang sangat penting dengan manajer Anda, tetapi ia sedang memakai bluetooth-nya, melirik ke komputer, dan mengetik di keyboard-nya.

Perilaku semacam itu tentu sangat mengganggu Anda, karena Anda sedang berbicara tentang hal yang serius, sementara sang manajer tidak menyimak dengan baik bahkan asyik melakukan kegiatan lain. 

Contoh jenis office idiots lain yang umum di arena komunikasi adalah kecenderungan gagalnya beberapa manajer untuk memberikan tanggapa baik terhadap pesan-pesan atau hasil kerja yang diserahkan oleh karyawan mereka, terutama ketika hal tersebut dikirimkan melalu e-mail. Komunikasi dan pendirian seperti ini hanya akan membuatnya jatuh ke dalam jurang kebodohan manajerial (halaman 3).

Menurut saya, buku ini penting dibaca oleh para pekerja atau siapa saja yang berkecimpung di dunia bisnis. Harapannya, setelah membaca buku ini, para pembaca dapat meningkatkan keprofesionalannya dalam bekerja. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak